AMBON, Siwalimanews – Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella berharap, Universitas Kristen Indonesia Maluku dapat menjadi kekuatan besar bagi GPM ditengah dinamika bangsa.

Harapan ini disampaikan Maspaitella saat menyampaikan pidato dalam rapat senat luar biasa dalam rangka Dies Natalis UKIM ke-38 yang mengusung tema Meningkatkan kapasitas kelembagaan UKIM melalui implementasi merdeka belajar, kampus merdeka demi menghasilkan daya manusia unggul, Jumat (1/9).

Maspaitella mengaku, keputusan GPM untuk membangun di tahun 1985, merupakan tindakan teologis menjawab dinamika Maluku, khususnya dalam mendorong pembangunan pada desa-desa di Maluku.

“Sampai saat ini UKIM masih dan harus relevan jawab dinamika gereja, bangsa dan negara ditengah tantangan zaman yang luar biasa ini,” ungkap Maspaitella.

Bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia kata Maspaitella, harus mampu dibaca oleh UKIM dengan menyediakan  sumber daya manusia yang lebih adaptif. Tak hanya itu, program studi yang selenggarakan UKIM harus melihat kebutuhan rill ditengah masyarakat, berkaitan dengan industri dan ekonomi.

Baca Juga: Pemkot Terima Bantuan 6 Tong Sampah

Pada pilar pendidikan, UKIM dengan kurikulum MBKB diharapkan dapat membantu YPPK Dr JB Sitanala untuk mengembangkan sekolah khusus di Maluku dan Maluku Utara.

“Hal ini sesuai dengan hasil sidang MPL 42  di Elat telah menugaskan UKIM untuk melihat kebutuhan ini sehingga dapat ditindaklanjuti,” ucap Maspaitella.

Pada pilar ekonomi menurut Maspaitella, diharapkan UKIM dapat menjadi motivator dan berkomitmen pada penciptaan dunia kerja baru dengan kapasitas manajemen usaha yang dapat disumbangkan kepada warga gereja.

Sebagai pimpinan gereja, dirinya yakin UKIM dapat memberikan jawaban dalam menolong GPM melangkah pasti ke satu abad dan seterusnya. Pimpinan GPM tetap berkomiten untuk menjelaskan deklarasi UKIM masuk Suli, yang dilakukan tahun 2016 di Waimete Pulau Buru, sehingga diharapkan Yaperti dan UKIM dapat memenuhi panggilan.

Rektor UKIM Henky Herzon Hetharia pada kesempatan itu mengaku, sangat bersyukur UKIM menjadi perguruan tinggi swasta terbesar di LLDIKTI wilayah XII Maluku dan Maluku Utara.

“Indikasinya memiliki jumlah mahasiswa terbanyak dan jumlah guru besar enam orang dan itu dari delapan yang di LLDIKTI, artinya dengan fakta ini UKIM terus berkembang dari waktu ke waktu,” ujar Hetharia.

Menurutnya, dengan dukungan LLDIKI, UKIM sedang mengupayakan penambahan program studi yang baru yakni prodi ners yang telah divisitasi. Selain itu, ada rencana penambahan beberapa prodi seperti sistem informasi, prodi teknik lingkungan dan arsitek, bahkan pembukaan program pasca sarjana S2 program studi pembangunan.

“Seperti amanat sidang MPL untuk membuka fakultas pendidikan, maka kita sedang berupaya menuju kesana, termasuk membuka Fakultas Kedokteran setelah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian,” jelasnya.

Hetharia menambahan, secara kelembagaan pihaknya bersama civitas akademika UKIM terus berupaya membangun sinergitas guna mewujudkan cita-cita bersama.(S-20)