AMBON, Siwalimanews – Universitas Indonesia  melalui disaster risk reduction centre ber­sama de­ngan Pemprov Maluku, Unpatti, Ikatan Ahli Ke­sehatan Masya­rakat Indonesia, Aso­siasi Institusi Pendidikan Ti­nggi Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) menga­dakan, Pentahelix Kepemimpinan Maluku Lawan Covid-19.

Bedah buku ini dilakukan secara daring, Jumat (28/8) dihadiri forkom­pinda 11 kabupaten/kota se-Maluku, per­wakilan TNI/Polri, BUMN/BUMD, tokoh agama, tokoh masyarakat serta perwa­kilan dari provinsi lainnya.

Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Moenar­do yang diwakili Berton Panjaitan, Kepala Pusdiklat PNPB, dan dibuka oleh Ketua Pusat Kajian Keben­canaan Universitas Indonesia Prof. Fatma Lestari, Rektor Unpatti MJ. Saptenno, dengan moderator Ketua AIPTKMI Agustin Kusumayati.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutan mengatakan, pada situasi sulit ini, memerlukan manajemen yang handal.

Sangat diperlukan kolaborasi dari semua pihak dan seluruh lapisan mas­yarakat untuk menyelesaikan kasus ini, melalui disiplin untuk memutus rantai penyebaran dan pa­tuh pada protokol kesehatan,” ujar Emanuel.

Baca Juga: Tiga Calon Taruna AKPOL Asal Maluku Lolos Seleksi Pusat

Untuk menghadapi situasi ini, Emnuel mendorong pemerintah agar segera memprioritaskan tiga pilar yaitu Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia tumbuh, dengan melibatkan multi­sektor.

Kemudian perwakilan Kepala BNP, Berton Panjaitan, meminta mengharapkan, Maluku dapat men­jadi rujukan dan contoh bagi pro­vinsi lain di Indonesia dalam pena­nganan Covid-19.

Ketua Pusat Kajian Kebencanaan UI Prof. Fatma Lestari menam­bahkan, pihaknya menghargai kerja sama dari Pemprov Maluku, dengan berbagai keberagaman suku, agama, dengan kearifan lokal, kekayaan budaya gotong-royong dengan pen­dekatan pentahelix.

Sementara Rektor Unpatti MJ. Saptenno menjelaskan, pembukaan kegiatan melihat, pendekatan komu­nitas yang telah digagas civitas akademik Unpatti dan tokoh dan pimpinan agama yang menjadi salah satu kunci utama dalam menghadapi Covid-19.

Ditempat yang sama, Rachma Fit­riati, Dosen FIA UI, sebagai perwa­ki­lan penulis buku desa tangguh ben­cana, memandang desa adalah perta­hanan terdepan dalam negeri Maluku tangguh bencana lawan Covid-19.

Hal senada juga disampaikan, per­wakilan penulis buku pembelajaran Covid di Indonesia seri Maluku’, Frans Pati Herin, menggambarkan belum ada pola penanganan yang baku.

Sekda Maluku, Kasrul Selang me­nambahkan penyelesaian masalah covid sudah dilakukan dengan berbagai strategi.

Ketum PAKKI Robiana Modjo se­bagai pembicara terakhir mengingat­kan, kepada raja atau kepala desa untuk dapat menjadikan buku desa tangguh bencana sebagai, pedoman senjata dalam melawan Covid-19.

Sebagai tokoh agama, Pastor Inno mewakili uskup Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC, juga mere­komendasikan agar buku ini dapat menjadi salah satu rujukan dalam memahami bagaimana Maluku lawan Covid-19. (S-39)