AMBON, Siwalimanews – Pasca hilangnya tas yang berisikan uang, mendadak closed circuit television (CCTV) di ruangan pembayaran pajak milik Badan Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Ambon rusak.

Belum diketahui pasti kerusakan apa yang dialami, sehingga keberadaan CCTV lebih sebagai pajangan, bukan sebagai alat pengaman sesuai namanya.

Bahkan hingga kini korban atas nama Margerety Hendriks, tidak mendapat kepastian dari Pemkot Ambon atas hilangnya tas berisi uang di dalam ruangan pelayanan publik tersebut.

Korban Margerety kepada Siwalima, Selasa (7/2) mengaku kesal karena bisa terjadi pencurian di dalam kantor pemerintah yang notabene adalah tempat pelayanan publik yang disisi kiri dan kanan penuh CCTV.

“Ruangan itu terlihat ada beberapa CCTV yang terpasang, bahkan satu diantaranya, menghadap loket dimana dirinya melakukan pembayaran,” jelas Margerety kepada Siwalima, Selasa (7/2).

Baca Juga: Pempus Batal Bangun LIN di Maluku, Pemprov Belum Siap

Ia menjelaskan kejadian itu bermula ketika dirinya ditemani suami mendatangi loket pembayaran pajak dan membawa tas berisi uang dan surat-surat penting di dalamnya.

Sebuah tas berukuran kecil itu menurutnya berwarna merah maron dengan tulisan balai pengawasan obat dan makanan itu diletakan di ruang pelayanan publik ketika melakukan pembayaran pajak pada pukul 12.00 WIT.

“Setelah menunggu, tepatnya pukul 13.00 WIT saya badiri, waktu itu saya urusan di dua loket. Saat loket pertama, tasnya masih saya pegang, tapi saat mau bayar di loket ke dua, saya lupa ambil tas itu, jadi entah ketinggalannya di hadapan loket, atau ditempat duduk samping loket, dimana saya duduk awal itu,” jelasnya.

Usai berurusan di loket kedua, dirinya dan suami langsung meninggalkan ruangan pelayanan dan menuju ke lokasi parkiran dan pergi makan siang.

Ia baru menyadari kalau tas miliknya yang berisi uang dan surat-surat penting itu itu tidak ada. “Beta baru sadar, setelah mau bayar usai makan, ternyata tas berisi uang dan surat-surat lainnya itu, tidak ada,” ucapnya.

Panik, tidak ada tas, dirinya bersama suami kemudian mendatangi loket pembayaran pajak yang sebelumnya ia melakukan transaksi.

“Dari tempat makan itu, kita langsung balik lagi ke ruangan tadi, dan tidak menemukan tas, lalu dan bertanya kepada pegawai, apakah dari mereka ada yang melihat atau mengangkat tas itu, tapi jawabannya tidak ada,” ujarnya.

Padahal, dalam ruangan tersebut terlihat ada beberapa CCTV yang terpasang, bahkan satu diantaranya, menghadap loket dimana dirinya melakukan pembayaran.

“Kita minta lihat CCTV, tapi tidak dikasih. Lalu kita menuju Pos Kota (Polsek Sirimau) dan bersama satu orang anggota polisi kita datang lagi ke ruangan itu, tujuannya mau meminta untuk lihat CCTV, tapi tidak diberikan, bahkan disampaikan, bahwa CCTV dalam ruangan itu, semua­nya rusak, tidak fungsi,” kesalnya.

Tidak sampai disitu, pasca kejadian itu, dirinya bersama suami beberapa kaki kembali mendatangi kantor Balai Kota, dengan harapan, ada petunjuk akan keberadaan tas miliknya itu.

Masalah ini lanjutnya kemudian dilaporkan ke Polresta Pulau Ambon dan Pp. Lease, untuk diselidiki.

“Kita berpikir, ini kantor pelayanan publik, yang tentu, dari sisi keamanan dan lainnya, pasti terjamin, apalagi ada CCTV, artinya kalau itu rusak, mestinya diganti, ini kan kantor pelayanan publik. Dan tas saya itu hilang bukan di luar. Tapi di dalam ruangan, yang disitu, terdapat CCTV,” tandasnya.(S-25)