AMBON, Siwalimanews – Uang  Bank Indonesia sebesar Rp1,5 miliar bobol di Bank Maluku Cabang Namlea.

Pembobolan uang mi­liaran rupiah milik BI tersebut, diduga dilaku­kan orang internal di dalam bank tersebut.

Penggelapan dana itu di­duga telah berlang­sung lama, namun sayangnya baru terungkap ketika Pimpinan Bank Maluku Malut Cabang Namlea, Parlim Rolobessy mela­kukan pemeriksaan kas titipan.

Mirisnya, kas titipan BI tersebut dijaga oleh pegawai outsourching dan bukan pegawai Bank Maluku Malut.

Informasi yang peroleh Si­wa­lima, Kamis (16/11) peng­gelapan dana BI miliaran itu diketa­hui pada 13 November 2023 kemarin. Ketika Pimpinan Cabang Bank Maluku Malut di Buru, Parlim Rolobessy memeriksa kas tersebut.

Baca Juga: Usut Korupsi Trans Seram, Jaksa Tunggu Uji Lab

Padahal,  Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank Maluku Malut baru memeriksa kas titip kas BI tersebut.

Kata sumber yang meminta nama­nya tak dikorankan ini, dana BI ini dititip di Bank Maluku karena merupakan kerjasama antara BI dengan Bank Maluku Malut

“Pimpinan cabang dan petugas dikasih semacam tunjuangan dari BI untuk operasional kas titipan. Dan fungsi berjenjang pemeriksaan harian ada di wakil pimpinan cabang dan pimpinan cabang,” ujar sumber itu.

Kata sumber itu, SKAI pada bulan Oktober 2023 lalu telah melakukan pemeriksaan kas titipan, mirisnya mereka tidak menemukan apapun disana. Dan akhirnya ketika pimpi­nan cabang melakukan pemeriksaan ditemukan 15 bendel berisi 100 juta sehingga kehilangan Rp1,5 miliar.

Menurut sumber ini, pimpinan cabang mencurigai gelagat dari petgas outsoursing yang bertugas mengawai kas titipan tersebut.

Disisi lain sesuai dengan aturan, lanjut sumber itu, setiap akhir kerja maupun awal kerja pimpinan cabang atau wakil pimpinan cabang melakukan pemeriksaan apakah fisik sama dengan laporan berita acara ataukah tidak.

“Kok bisa pemeriksaan SKAI tidak ditemukan, dan ketika pimpi­nan cabang lakukan pemeriksaan justru mencium ada ketidakberasan dari sikap petugas outsourching yang bertugas menjaga dana titip BI tersebut,’ ujarnya

Lebih jauh sumber mengungkap­kan, setelah mengetahui Rp1,5 raib maka pimpinan cabang langsung melaporkan ke kantor cabang Bank Maluku Malut.

Informasinya oknum petugas tersebut telah diperiksa dan menga­kui uang tersebut telah dipakainya.

Sumber ini menambahkan, kerja­sama Bank Maluku Malut dengan BI sudah berlangsung lama dan aman-aman saja, namun ternyata barulah diketahui dana tersebut raib sebesar Rp1,5 miliar

“Tanpa sengaja pimpinan cabang periksa kas ketika diperiksa secara teliti ditemukan 15 bundel uang hi­lang dengan total Rp1,5 M,” ujarnya.

Sumber ini kembali menambahkan, bahwa petugas yang menjaga kas titipan tersebut adalah orang dekat dengan mantan pimpinan Cabang Buru yang saat ini menjadi salah satu direksi di Bank Maluku Malut.

Sementara itu, Pimpinan Bank Maluku Malut Cabang Namlea Parlim Rolobessy yang dikonfirmasi Siwalima beberapa kali melalui telepon seluler maupun pesan whatsapp tidak respon.

Begitu juga dengan Direktur Utama, Syahrisal Imbar dan Direktur Kepa­tuhan, Abidin yang dikonfir­masi Siwalima melalui sambungan seluler dan pesan whatsapp, hingga berita ini naik cetak tidak direspon.

terpisah Deputi Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, One Yusrill Fikar ketika dikonfirmasi Siwalima melalui telepon seluler mengaku belum ada info terkait hal itu.

“Kita belum ada info terkait hal tersebut. Kalau dari laporan rutin tidak ada ya,” ujarnya. (S-05/S-25)