AMBON, Siwalimanews – Gereja dalam tugas dan panggilan pelayanan kepada umat, turut memi­liki kepedulian dan berperan dalam upaya Penanggulangan Bencana.

Hal itu ditunjukan GPM Jemaat Passo Anugerah melalui Tim Pena­ng­gulangan Bencana Jemaat (TPBJ) dalam mengupayakan perbaikan infrastruktur pasca bencana banjir yang melanda masyarakat di ban­taran Sungai Wayori, Negeri Passo Kecamatan Baguala.

Ketua TPBJ GPM Passo Anuge­rah, Frits Tatipikalawan, mengatakan, akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir menyebab­kan talud Sungai Wayori patah, sehingga air sungai meluap dan me­nyebabkan banjir.

“Tercatat ada 64 kepala keluarga yang terdampak bencana banjir pada 8 Juli 2022 lalu. Keluarga yang terdampak banjir bukan saja ang­gota jemaat GPM, tetapi ada juga dari Gereja lain, serta umat Katolik.” katanya.

Menindaklanjuti kejadian talud patah, TPBJ berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Malu­ku yang kemudian memberikan ban­tuan bronjong sebanyak 100 buah.

Baca Juga: Nelayan Ini Selamat dari Maut di Perairan Molana

“Bronjong tersebut akan dipergu­nakan untuk perbaikan talud yang patah sepanjang aliran sungai, khu­susnya pada RT 12, RT 14 dan RT 58 Passo, ungkap Ketua TPBJ, di sela-sela penyerahan bantuan bronjong di Passo Rabu (20/7).

Dirinya menjelaskan, berdasarkan hasil pemetaan bersama BWS Maluku, ada empat titik lokasi talud yang patah dengan panjang keselu­ruhan mencapai 150 meter. Selain bantuan yang langsung diberikan kepada Jemaat, BWS juga membe­rikan bantuan bronjong lewat Peme­rintah Negeri Passo.

“Di RT 12 akan diberikan bantuan 25 bronjong lewat Pemerintah Negeri Passo, jadi nantinya ada total 125 buah bronjong bantuan dari BWS untuk perbaikan talud,” ungkapnya.

Upaya perbaikan bukannya tanpa kendala. Ketua TPBJ mengungkapkan, kini pihaknya tengah berusaha untuk menyediakan material bebatuan dalam pengisian bronjong yang dikerjakan secara swadaya oleh anggota jemaat dan masyarakat.

Selain itu, untuk antisipasi bencana susulan, BWS juga akan melakukan pengerukan Check Dam atau bendungan mini yang ada di Sungai Wayori.

“Dari percakapan dengan BWS, mereka memang akan melakukan pengerukan lagi diatas Check Dam, karena sendimentasi sudah cukup banyak sehingga tidak mampu mena­han laju air sungai,” ungkapnya.

Dirinya menandaskan, rencana pengerukan nantinya akan difasi­litasi oleh Pemerintah Negeri Passo dan masih menunggu kawasan yang bisa dilalui alat berat. Turut men­dam­pingi Sekretaris Negeri Passo Si­mona Tomaluweng dan Kasie Pe­ren­canaan Lady Tuwatanassy. (S-08)