AMBON, Siwalimanews – Asriadi Tomia resmi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buru Selatan masa bhakti 2020-2025 dalam Musyawarah Daerah (Musda) IV DPD Partai Golkar Kabupaten Bursel.

Musda yang bertempat di Sekretariat DPD Golkar Maluku ini merupakan Musda lanjutan setelah beberapa hari lalu dilakukan di Kabupaten Buru Sela­tan, namun adanya persoalan akhirnya diskorsing dan dipindahkan ke Kota Ambon.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD Golkar Maluku selaku pimpinan Musda, Yusri Mahedar usai Musda mengatakan, terkait dengan pe­laksanaan Musda Kabupaten Buru Selatan, pihaknya telah menyurati DPD Kabupaten Buru Selatan perihal pembe­rita­huan Musda yang dilaksanakan di Kota Ambon.

“Surat kami telah sampaikan ke DPD Kabupaten Buru Selatan dalam hal pemberitahuan Musda yang dilaksana­kan tepatnya di Kota Ambon pada hari ini (kemarin red),” ungkap Mahedar.

Mahedar menjelaskan dari peme­gang suara sebanyak 12 suara hanya 7 yang hadir diantaranya, empat keca­ma­tan dari enam kecamatan melalui surat mandat, utusan organisasi sayap diha­diri AMPG, dari ormas yang mendirikan hadir SOKSI dan Kosgoro, dari orga­nisasi yang didirikan dihadir AMPI.

Baca Juga: Tomia Terpilih Secara Aklamasi Pimpin Golkar Bursel

Sedangkan yang tidak menghadiri musda diantaranya Kecamatan Ambalau dan Waisama, dari organisasi sayap KP­PG, ormas yang mendirikan MKGR, serta organisasi yang didirikan Al-hidayah.

Terkait dengan jumlah bakal calon yang bersaing, Mahedar menuturkan jika sampai dengan dilakukannya musda ada tiga bakal calon yang men­daftar masing-masing Zainudin Boy, Asriadi Tomia dan Jamatia Boy.

“Dalam kesempatan itu, Zainudin Boy yang didukung Kecamatan Ambalau dan Namrole tidak menghadiri musda de­ngan alasan tugas partai dimana dirinya akan menerima rekomendasi DPP Gol­kar dan telah dikondirmasi untuk me­minta dikirimkan mandat yang nantinya menanggapi laporan pertanggungjawa­ban,” ungkap Mahedar.

Selain itu, lanjut dia, kandidat Zai­nudin Boy yang sudah menjabat selama dua periode lebih wajib mendapatkan ijin secara terlulis dari Ketua Umum DPP Golkar, namun sampai musda digelar surat ijin dimaksud dari DPP tidak ada.

Kandidat lainya, Jamatia Boy yang didukung oleh MKGR dan Al-hidayah juga tidak hadir dengan alasan semen­tara melakukan LKPJ dan LPJ Kabupaten Bursel, olehnya disepakati untuk dua kandidat tersebut tidak dapat dilolos­kan sebagai bakal calon dengan alasan keduanya tidak berada ditempat.

“Berdasarkan hal-hal yang ada maka kami bersepakat untuk kedua kandidat itu tidak dapat diloloskan sebagai bakal calon ketua karena keduanya tidak berada ditempat,” tegasnya.

Sementara itu, calon atas nama Asriadi Tomia yang didukung oleh empat ketua kecamatan, AMPG, Soksi, Kosgoro dan AMPI.

“Memasuki paripurna keempat di­mana dari pandangan umum serta duku­ngan yang masuk hanya kandidat Asriadi Tomia yang mencapai suara 50 persen lebih, karenanya berdasarkan kesepakan antara pimpinan sidang dan perwakilan pemegang mandat maka Asriadi Tomia ditetapkan secara bulat sebagai ketua  DPD Golkar Bursel masa bakti 2020-2025m” beber Mahedar.

Selain itu, musda ini juga telah melahirkan lima rekomendasi untuk di­tindaklanjuti, diantaranya mendukung Ketua Umum menjadi calon presiden, mendukung Hamza Sangadji sebagai calon Gubernur, mendukung Ramli Umasugi untuk dicalonkan menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029, tetap mempertahankan Jamatia Boy sebagai wakil ketua DPRD Bursel, serta peletakan batu pertama pembangun sekretariat Bursel pada Februari mendatang.

Ketua DPD Golkar Bursel terpilih, Asriadi Tomia kepada wartawan menga­takan, sebagai ketua DPD terpilih dirinya akan melakukan konsolidasi internal terkhusus pada pengurus DPD II serta konsolidasi besar-besaran sampai tingkat Kecamatan dan Desa.

“Kami akan melakukan konsolidasi internal serta  konsolidasi besar-besa­ran sampai tingkat Kecamatan dan Desa, sehingga konsolidasi di Gokkar ma­sif dari DPD sampai di Desa,” tuturnya.

Menurutnya, DPD Golkar Byrsel juga akan berhadapan dengan pilkada serentak olehnya DPD Golkar Bursel masih menanti keputusan DPP terkait dengan rekomendasi dan sebelum DPP menge­luarkan rekomendasi telah mendahului dengan konsolidasi di daerah.

Terkait dengan kriteria pengurus DPD, Tomia menjelaskan calon pengurus harus loyal  terhadap partai selain itu masih banyak kader Golkar yang belum diisi dalam stuktur partai karenanya akan direktur kedepannya. (Cr-2/S-35)