HINGGA kini masih terjadi kekurangan fasilitas kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Timur, sehingga pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan melakukan penambahan empat puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Empat puskemas yang akan ditambahkan yakni, Kampung Gorom Kecamatan Bula, dan Desa Amarwatu Kecamatan Pulau Gorom, Desa Tamher Warat, dan Kepulauan Watubela.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur, Samun Rumakabis kepada Siwalima, di ruang kerjanya Jumat (1/9) menjelaskan, selain puskesmas kampung Gorom, ada juga tiga puskesmas pelayanan kesehatan wilayah kepulauan dan satu ditempatkan untuk bisa mengcover di wilayah barat maupun Kepulauan Watubela yang jumlah penduduknya sekitar 2000 lebih.

“Kita berharap tahun depan sudah bisa di genjot penambahan empat puskesmas dan sehingga apa yang kita sudah sampaikan terkait dengan bagaimana menanggapi semua keluhan dari masyarakat personal pelayanan kesehatan bisa tercover dengan baik,” ungkap Rumakabis.

Menurut Rumakabis, jika empat puskesmas ini sudah bisa ditam­bahkan maka akan mempermudah akses Masyarakat untuk mem­peroleh pelayanan Kesehatan apalagi dengan kondisi ombak dan sebagainya sehingga masyarakat di wilayah tersebut tidak bisa keluar.

Baca Juga: KP2KP Bula Gelar Sosialisasi Kewajiban Perpajakan

“Kita merencanakan satu pus­kesmas pelayanan kesehatan disitu dengan peningkatan pengalihan dari Pustu Eva, menjadi puskesmas,” ujar Rumakabis.

Disinggung untuk SDM, Ruma­kabis menjelaskan, pihaknya punya sumber daya manusia (SDM).

“Alhamdulillah dari dokter dan tenaga kesehatan semua sudah ada. Dan hanya hampir 70 persen tenaga kita yang ada disini, adalah rata- rata tenaga sukarela. Jadi semua sudah menyebar di seluruh puskesmas di kabupaten yang bertajuk Ita Wotu Nusa,” katanya.

Rumakabis mengatakan, Pemkab SBT diberikan kouta dari Ke­mentrian Kesehatan hanya 1300 tenaga Kesehatan dan saat ini pemkab SBT punya tenaga kesehatan suka rela yang bekerja di masing- masing puskesmas berjumlah 750 sekian.

“Kita berharap dengan peng­angkatan tes kuota P3K secara perlahan- lahan bisa  untuk me­ngurangi kita punya tenaga suka rela yang ada. Dan tenaga mereka ini bisa kita tempatkan pada puskesmas pembantu, dan Pustu, serta Polindes, dan segala macam dan kita berharap pelayanan di desa itu maksimal,” pintanya. (S-27)