AMBON, Siwalimanews – Tiga rumah sakit yang mena­ngani pasien Covid-19 mendapat­ bantuan alat pelindung diri (APD) dan rapid test dari Ke­menterian Kesehatan.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Staf Ahli Menteri Ke­sehatan Bidang Hukum dan Kese­hatan, Kuwat Sri Hudoyo kepada Direktur RSUD dr M Haulussy, Direktur Rumah Sakit Tingkat II dr JA Latumeten, dan RSAL dr FX Suhardjo, Kamis (5/11) di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku.

Selain ketiga rumah sakit itu, RSUP dr Johanes Leimena juga menerima bantuan insentif bagi tenaga kesehatan.

Kuwat Sri Hudoyo dalam sambutaannya mengatakan, sebenarnya bantuan diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Untung Suseno Sutarjo. Namun mendadak dipanggil untuk mengikuti rapat dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait dengan rencana penyaluran vaksin, sehingga dirinya yang ditugaskan.

“Bantuan yang diberikan diharapkan lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19,” kata Hudoyo.

Baca Juga: HMI Minta Boikot Produk Prancis di Maluku

Hudoyo menilai, penanganan covid di Maluku sudah sangat baik, ditandai dengan penurunan jumlah kasus positif terkonfirmasi.

“Sampai dengan 3 November kemarin terjadi penurunan pasien terkonfirmasi dari 605 menjadi 563 kasus atau penurunan 14 persen sesuai dengan data Kemenkes,” ujarnya.

Diharapkan kasus positif terus menurun. Untuk itu Hudoyo mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap melaksanan protokol kesehatan dengan baik.

“Ini menjadi target pemerintah dalam upaya penurunan kasus, disamping meningkatkan angka kesembuhan pasien,” katanya.

Hudoyo juga mengingatkan kepada pimpinan rumah sakit agar memperhatikan pedoman tata laksana penanganan covid yang terupdate.

“Disitu jelas sudah tersedia pedoman penanganan covid dari berbagai tingkatan untuk dilaksanakan dengan tertib. Itu disusun oleh organisasi profesi dan jangan lagi ada pertentangan, antar anggora profesi didalamnya,” tandasnya.

Bantuan yang diserahkan kepada RSUD dr. M Haulussy, berupa baju hazmat sebanyak 72 pcs, masker beda 2000 pcs, tisu disinfektan 100 pcs, dan rapid test sebanyak 500 pcs.

Untuk RS Tingkat  II JA Latumeten, baju hazmat sebanyak 72 pcs, masker bedah 1500 pcs, tisu disinfektan 50 psc, rapid test 250 psc. Sedangkan untuk RSAL dr FX Suhardjo baju hazmat sebanyak 72 pcs, masker bedah 1500 pcs, tisu disinfektan 50 psc, dan rapid test 250 psc.

Ingatkan Lonjakan di Pilkada

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Hukum dan Kesehatan, Kuwat Sri Hudoyo mengingatkan pemerintah daerah, baik provinsi, maupun kabupaten kota serta Satgas Penanganan Covid-19 untuk mewaspadai lonjakan kasus covid jelang pelaksanan pilkada serentak 9 Desember mendatang.

“Sebentar lagi kita akan menghadapi hajatan besar yakni pilkada yang kita curigai, kemungkinan terjadi proses penularan covid yang tidak kita inginkan kalau kita tidak laksanakan protokol kesehatan dengan baik,” tandas Hudoyo.

Hudoyo mengatakan, saat ini akses transportasi sudah mului terbuka. Penerbangan peswat ke Ambon sudah mulai banyak, dan lalu lintas darah sudah mulai padat. Kondisi ini yang harus diwaspadai.

“Kalau kita tidak siap dan waspada kemungkinan peningkatan atau lonjakan kasus covid bisa saja terjadi,” katanya.

Lanjutnya, peningkatan kasus saat pelaksanan pilkada bisa saja terjadi karena banyak kerumuman orang ketika kampanya ataupun pada saat pencoblosan.

“Inilah yang menjadi tantangan kita, baik di provinsi maupun kabupaten kota. Saya ingatkan, kita harus siap siaga dan waspada, baik dari sisi preventif oleh teman-teman Dinas Kesehatan dan puskemas, juga masyarakat melalui kepatuhan protokol kesehatan,” tandasnya. (S-39)