AMBON, Siwalimanews –  Pencarian nahkoda KM Tiga Putra yang tenggelam di Perairan Pulau Manipa dan Desa Ilath, Kota Namlea, Kabupaten Buru, Jumat (14/1) hingga kini belum membuahkan hasil.

Sementara dela­pan penumpang lain­nya ditemukan sela­mat.

Kapal yang dinah­kodai Supardiono To­mia diketahui be­rangkat dari Pela­buhan Hatukau Ambon dengan tujuan Desa Ilath Namlea Kabupaten Buru itu.

Kepala Kantor Sar Ambon, Mustari mengatakan, 8 penumpang tersebut ditemukan dalam keadaan selamat di Pulau Tiga dan kini sudah diantar pu­lang ke kampung halaman korban di Desa Ilath, Namlea, Kabupaten Buru.

“8 penumpang sudah ditemukan selamat, satu korban lagi yakni nah­koda kapal belum ditemukan, karena pada saat kejadian menggunakan kole kole (sampan-red) menye­lamatkan diri,” jelas Mustari kepada Siwalima, Minggu (17/1).

Baca Juga: Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun Capai 12.663

Mustari menyebutkan, Delapan penumpang yang dinyatakan sela­mat yaitu, Watika (18), Winda Cira (15), Supriono Tomia (37), La Kama (25), Radin (21), Ilham (21), Muhammad (21) dan Rasti (16). “Jumlah korban ada 9, 8 selama, sedangkan rencanca ops SAR H3 untuk satu orang korban atas nama Arifin Tomia masih dinyatakan hilang,” ujarnya.

Sementara itu, para korban sela­mat kepada Siwalima mencerita­kan, saat kapal kayu naas itu tenggelam, sang nahkoda menaiki sampan kecil dan terpisah dari mereka, karena situasi di tengah laut berombak dan juga gelap gulita.

Sementara pemilik kapal Supriono Tomia alias La Ade kepada warga di Namlea mengaku, kalau Arifin Buton adalah ABK yang pergi dengan sampan untuk minta bantuan.

Sedangkan yang lain bertahan ditengah laut dengan menggunakan rakit, sambil menunggu datangnya pertoloongan, karena saat musibah terjadi, ia sempat mengontak istrinya pada Jumat malam.

Kades Namlea Ilath La Tanda Sampolawa kepada wartawan, Sabtu (15/1) membenarkan 8 penunpang korban tenggelamnya KM Tiga Putra ditemukan dalam keadaan selamat, dan kini telah berada di desa tersebut.

“Korban selamat yang pertama kali ditemukan yaitu dua pria, dian­tara laut Ambon dan Ambalau. Setelah itu ditemukan lagi, tiga pe­rempuan dan tiga pria yang ber­lokasi tidak terlalu jauh dari salah satu Kapal Tangker Minyak,” ucap Sampolawa

Kata dia, saat warga desa menda­patkan informasi bahwa kapal ter­sebut tenggelam, langsung mereka beramai-ramai melakukan pencarian terhadap para korban.

Saat melakukan pencarian mereka melihat ada kapal tangker berhenti di tengah laut antara Manipa dan Pulau Buru, kemudian mereka ber­gerak untuk mendekati kapal ter­sebut dan ditemukan tiga penum­pang perem­puan dan tiga orang penumpang pria di sana. (S-45/S-31)