NAMROLE, Siwalimanews – Penyidik Kejari Buru telah mengantongi ca­lon tersangka kasus du­gaan korupsi Proyek Tambatan Perahu di Desa Labuang, Kecama­tan Namrole, Kabupa­ten Buru Selatan (Bursel) dan akan segera diumumkan.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Buru, Muhtadi mengatakan pihaknya akan segera mengumumkan penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Dinas Perhu­bungan Kabupaten Bursel tahun 2019 yang terindikasi merugikan negara sebesar Rp 400 juta.

“O iya, tambatan perahu masih dalam proses perhitu­ngan kerugian keuangan ne­gara oleh BPKP ya. Nanti insya Allah di minggu depan ini kami akan melakukan ekspos untuk pe­netapan tersangka,” kata Muhtadi, saat dicegat usai mengikuti kegiatan jalan Sehat yang digelar KAHMI di alun-alun Kota Namrole, Sabtu (5/2).

Kendati telah mengaku akan mela­kukan ekspos penetapan tersangka, namun Muhardi pun menambahkan, status kasus ini akan ditentukan pada pertengahan bulan Februari saat ekspos dilakukan.

“Jadi di pertengahan Februari nanti akan kami ekspos apakah per­kara ini naik ke penyidikan, terus bisa ditingkatkan selanjutnya de­ngan penetapan tersangka atau dilakukan penghentian,” ucapnya.

Baca Juga: Ngobrol Mesum, Cara Anggota DPRD Malteng Hindari Bayar Utang

Namun, lanjutnya, pihaknya pun berkeinginan agar kasus ini bisa berlanjut pasca penetapan ter­sangka.

“Tentu harus berlanjut sampai penyelesaian,” ujarnya.

Untuk diketahui, setelah melalui rangkaian penyelidikan dan penyi­dikan yang panjang, Kejari Buru akhirnya mengantongi calon tersangka korupsi kasus tambatan perahu di Dinas Perhubungan Kabu­paten Bursel tahun 2019.

Kasus tersebut dinaikan status dari penyelidikan ke penyidikan setelah Kejari Buru menemukan adanya indikasi kerugian negara sebesar Rp.400 juta berdasarkan hasil perhituangan penyidik.

Kerugian tersebut berasal dari DAK Afirmasi 2019 yang angga­rannya digunakan untuk proyek tersebut. Kasi Intel Kejari Buru, Azer Orno mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyerahkan dokumen ke BPKP Perwakilan Maluku untuk keperluan perhitungan kerugian negara.

“Kerugian merupakan temuan penyidik yang sudah kita serahkan ke BPKP dan itu sudah final dan tinggal mereka hitung saja,” ungkap Orno, kepada wartawan Senin (10/1).

Tak hanya berada di status pe­nyidikan, dalam pengusutan kasus ini penyidik sudah mengantongi calon tersangka yang akan segera ditetapkan sebagai pihak yang ber­tanggung jawab atas kasus ini.

“Hasil pemeriksaan saksi-saksi sudah rampung, kita tunggu gelar perkara untuk penetapan tersangka saja. Sebenarnya diakhir Desember sudah gelar, namun karena akhir tahun kita tunda,” jelasnya.

Untuk diketahui kasus dugaan korupsi pada proyek tambatan perahu milik Dinas Perhubungan Kabupaten Buru Selatan tahun 2019 mencuat dan mulai diusut Kejari Buru sejak awal 2021 lalu.

Dalam pengusutan tersebut terdapat dugaan penyalagunaan anggaran dalam proyek senilai Rp.700 juta yang bersumber dari DAK Afirmasi tahun 2019.

Sejumlah nama diduga terlibat dalam penyalagunaan anggaran di proyek ini mereka masing masing Kadis Perhubungan Bursel, serta kontraktor pelaksana. (S-16)