AMBON, Siwalimanews – KM Rajawali Perkasa 103 menjadi korban Ganasnya gelombang di Laut Banda.

Kapal dengan 11 ABK itu, gagal menaklukkan perairan tersebut dan tenggelam tepat di Perairan Pulau Suanggi Laut Banda. Peristiwa naas tersebut terjadi, Senin (3/2) sekitar pukul 03.00 WIT dini hari.

Kepala Basarnas Ambon Muhamad Arafah dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (4/2) menjelaskan, informasi tenggelamnya kapal diketahui Comm Centre Basarnas Ambon sekitar pukul 14.15 WIT dari seorang agen kapal.

Dari infomasi tersebut, Basarnas Ambon merespon cepat dengan mengerahkan Pos SAR Banda beserta Unsur Potensi SAR lainnya menggunakan Rigit Inflatable Boat sekitar pukul 14.30 WIT menuju Pulau Suanggi guna melaksanakan Operasi SAR.

“Tim SAR gabungan berhasil tiba di Pulau Suanggi, Perairan Laut Banda dan mendapati seluruh korban yang berlindung di atas tebing karang, kemudian menuruni tebing secara perlahan untuk dievakuasi, ” jelas Arafah.

Baca Juga: Rovik Yakin Pengisian Birokrasi Pemprov Bebas Kepentingan Politik

Ditengah gelombang tinggi Laut Banda lanjut Arafah, Proses evakuasi seluruh korban berjalan dengan lancer dan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Kapal naas tersebut dilaporkan berangkat dari Kota Ambon hendak menuju Larat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Namun sesampainya di sekitar Perairan Pulau Suanggi, kapal dihantam gelombang tinggi dan tenggelam sekitar pukul 03.00 WIT.

“Pada saat kapal tenggelam seluruh ABK berhasil melompat menyelamatkan diri dan berenang menuju Pulau Suanggi. Kemudian mereka mencoba bertahan selama beberapa jam, hingga waktu terbit matahari, salah satu korban mencoba menaiki menara tower yang ada di pulau tersebut untuk mencari signal telepon dan menghubungi agen kapal.

11 ABK KM Rajawali Perkasa 103 yang berhasil dievakuasi dengan selamat, mereka masing masing, Jemmy Pattipeiluhu (55), Cecen Risal Raatburu (26), Lambertus Rupilu (52), Tofik Hidayat (32),  Hermanus Rano Kolelupun (25), Rafli Pruwat (33), Feri Irawan (39), Jufri Wabula (22), Galih Ramadhan (21), Ye Jen BinSyeh (22) dan  Fery Gasper Putuleihalat (20).

“Setelah berhasil menelepon agen kapal dan laporan diteruskan ke Basarnas, kami kerahkan Unsur gabungan dan Pos SAR Banda untuk misi penyelamatan. Alhamdulillah proses penyelamatan korban seluruhnya berjalan dengan baik tanpa kurang satupun. Kini seluruh korban sudah berada di Pulau Banda untuk proses lebih lanjut dan mendapatkan perawatan, ” ungkap Arafah.(S-10)