GUNA menekan inflasi di Kabupaten Maluku Tengah, Pemkab setempat melakukan kerja sama dengan Pemkab Probolinggo.

Kerja sama ini dilakukan karena Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pemasok bawang merah ke pasar Binaiya Masohi.

Namun harga bawang di Masohi dinilai mahal dan salah satu penyebabnya karena ongkos transportasi ke Masohi yang membuat pedagang menjual bawang merah lebih tinggi dari harga pasca produksi.

Penjabat Bupati Maluku Tengah langsung mengambil sikap melakukan kerjasama dengan Pemkab Probolinggo untuk memastikan harga bawang di pusat produksi sama dengan yang ada di pasaran.

Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa dan Penjabat Bupati Probolinggo Ugas Irwanto teken perjanjian kerja sama  tentang stabilisasi pasokan dan harga pangan komoditas bawang merah.

Baca Juga: Sahubawa Apresiasi Konferensi II PWI Malteng

Penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama itu disaksikan oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Penjabat Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto, Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Probolinggo, Jumat (20/10).

Sahubawa mengatakan, kerjasama tersebut bisa menyelesaikan berbagai masalah yang saat ini dihadapi di Kabupaten Maluku Tengah, salah satunya mengendalikan kenaikan harga-harga atau sering dikenal dengan inflasi.

“Kenaikan harga-harga sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama salah satunya adalah komoditas bawang merah. Ternyata di Kabupaten Probolinggo merupakan lumbung atau salah satu daerah penghasil bawang merah di Indonesia,” ujarnya.

Sahubawa mengatakan, pihaknya melakukan kerjasama dengan Pemkab Probolinggo. Tentunya nanti dengan para pedagang dan produsen atau pengepul yang ada di Kabupaten Probolinggo dengan para pedagang di Kabupaten Maluku Tengah.

Perbedaan harga bawang merah di Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Maluku Tengah memang sangat tinggi.

“Ini terutama diakibatkan oleh jalur transportasi yang panjang dan margin atau tambahan-tambahan biaya yang terjadi selama jalur distribusi perdaga­ngan di Indonesia, khususnya dari Kabupaten Probolinggo ke Kabupaten Maluku Tengah. Oleh karena itu melalui kerjasama ini kiranya harga bawang merah di Kabupaten Probolinggo tidak akan terlalu jauh dengan Kabupaten Maluku Tengah. Salah satunya kami akan subsidi transportasi sehingga harga bawang merah di daerah kami juga bisa lebih rendah,” terangnya.

Sementara Penjabat Bupati Probolinggo Ugas Irwanto me­-ngatakan, kerja sama yang dila­-kukan antara Pemkab Probo­-linggo dengan Pemkab Maluku Tengah ini dilakukan dalam rangka untuk mengendalikan inflasi agar tetap terjaga.

Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo bagai­mana inflasi ini harus tetap terjaga melalui kerja sama antar daerah. “Tiap-tiap daerah mempunyai kesulitan dan kelebihan yang berbeda-beda. Hari ini Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Maluku Tengah ada kecocokan dan ada hal yang bisa disinergikan, salah satunya adalah bawang merah,” katanya.

Menurut Penjabat Bupati Ugas, dengan adanya kerja sama ini Kabupaten Probolinggo bisa membantu daerah lain sehingga inflasi di daerah lain akan terbantukan. Kerja sama ini akan menjadikan daerah menjadi kuat dan saling menjaga bagaimana di daerah lain tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

“Kita juga bisa di saat tertentu kekurangan hal-hal yang mungkin tidak bisa memenu­hinya, sehingga kita harus bekerja sama dengan daerah lain. Kita siap untuk memberikan support karena ini memberikan dampak positif bagi Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Penjabat Bupati Ugas menegaskan, tidak menutup kemungkinan Kabupaten Probolinggo juga membutuhkan produk-produk unggulan dari daerah lain. Seperti halnya cengkeh dari Kabupaten Maluku Tengah yang sudah ekspor.

“Disaat ada kekurangan stok, bukan tidak mungkin kita bisa juga menjalin kerja sama dengan Kabupaten Maluku Tengah. Nantinya Pemerintah Daerah akan mensubsidi transportnya agar harga barangnya tidak telalu tinggi dan mahal,” katanya. (S-17)