MASOHI, Siwalimanews – Sungai Wai  Ela di Negeri Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah Rabu (22/7) kemarin meluap dan merusak jembatan penghubung jalur transportasi yang menghubungkan sejumlah negeri di kecamatan tersebut diantaranya, Negeri Seit, Asilulu serta sejumlah negeri lainnya.

Tak hanya itu, sungai Wai Ela, juga merusak sebagian bangunan SDN yang berada di Negeri Lima, Kecamatan Leihitu.

Menanggapi hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malteng memastikan, pihaknya akan langsung menanganinya, bangunan sekolah serta jembatan yang rusak akibat diterpa air sungai Wai Ela.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Malteng, Hasan Firdaus mengaku, pihaknya telah menyampaikan laporan dan koordinasi dengan Dinas PU Maluku, karena ruas jalan lingkar Kecamatan Leihitu adalah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi.

“Kita sudah menyampaikan laporan ke Dinas PU Maluku. Saat ini, tim dari PU Maluku sudah berada dilokasi, guna menangani masalah darurat akibat bencana banjir sungai Wai Ela yang mengakibatkan jembatan roboh di Desa Negeri Lima itu,” tandas Firdaus.

Baca Juga: Latupono: Anggaran Perbaikan Diusulkan dalam APBD

Dikatakan, kerusakan akibat luapan air sungai Wai Ela itu juga merusak penahan badan sungai didalam lingkungan Negeri Seith.

Kerusakaan itu, katanya, itu akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten untuk dilakukan perbaikan.

“Kalau jembatan itu akan ditangani PU Provinsi, sedang Riol atau bangunan pengaman atau penahan badan sungai yang rusak di area dalam kampung kita yang tangani. Jembatan yang jebol kini tengah ditangani PU Maluku,” sebutnya.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malteng, Aslam Tuasikal menegaskan pihaknya telah mendapat laporan adanya kerusakan bangunan sekolah akibat luapan air sungai Wai Ela.

“Memang kita sudah menerima laporan kerusakan bagunan seko-lah dasar di sana. Hari ini juga saya sudah memanggil bidang Sarpras, untuk segera melakukan peninjauan agar data kerusakan dalam kita ketahui untuk selanjutnya kita tangani,” katanya.

Ia menegaskan, pihaknya sedang menyiapkan teknis perjalanan tim untuk meninjau dan mengkaji tingkat kerusakan bangunan sekolah itu.

“Mereka sedang berkoordinasi dengan UPT kecamatan sambil menyiapkan teknis perjalanan yang disesuaikan dengan protokol penanganan Covid-19, agar tim segera diturunkan ke wilayah kerusakan,” jelasnya.

Dia memastikan, data yang di­himpun tim dilapangan akan kemu­dian dijadikan acuan pena­nganan bangunan gedung sekolah yang mengalami kerusakan itu.

“Mudah-mudahan teknis per­jalanan tim dengan semua syarat perjalanan dapat segera dipenuhi, agar tim dapat segera turun ke lapangan. Kita perlu data dan kaki berharap datanya dapat diram­pungkan agar dengannya langkah penanganan dapat segera kita lakukan,” tutup Tuasikal. (S-36)