TIAKUR, Siwalimanews – Survei lanjutan untuk melengkapi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) proyek Ladang Gas Abadi Blok Masela digelar di Kabupaten Maluku Barat Daya.

Ketua Tim Peneliti PKSPL dari Institut Pertanian Bogor,  Rubin Tjamin, saat pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) mengaku pihaknya akan melakukan survei selama delapan hari.

“Survei selama delapan hari untuk keperluan perbaikan dokumen Amdal Pengembangan Lapangan Gas Abadi Inpex Masela, Ltd,” jelasnya saat pelaksanaan focus group discussion yang berlangsung di Serbaguna Tiakur, Rabu (17/1).

Menurutnya pihaknya akan melibatkan konsultan Amdal Pusat Kajian Pesisir Sumber daya dan Lautan dari IPB yang didukung oleh pemangku kepentingan masyarakat MBD.

Kegiatan survei rona awal lingkungan di wilayah Kabupaten MBD untuk keperluan penyelesaian penyusunan dokumen Amdal dan RKL-RPL.

Baca Juga: Pemprov Belum Selesaikan Anggaran Pilkada

“Survei meliputi pengambilan sampel air laut, plankton, benthos, air sumur, air sungai, pengamatan flora dan fauna pesisir, pengukuran arus, serta komponen sosial, budaya, ekonomi dan kesehatan masyarakat dan pengumpulan data sekunder baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan survei dilakukan mulai 16-24 Januari di Pulau Moa, Pulau Letti, Pulau Lakor, Pulau Luang, Pulau Babar dan Pulau Letti.

Ia berharap, survei ini dapat berjalan dengan baik sehingga tim segera bekerja menyusun hasil kajian tersebut.

Sementara itu, Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach, mengatakan, dokumen Amdal pengembangan Lapangan Abadi Masela sebenarnya sudah selesai dan final.

Kabupaten MBD merupakan salah satu kabupaten penghasil yang akan secara langsung merasakan dampak pengembangan Lapangan Gas Abadi ini. Oleh karena itu, masyarakat MBD harus disiapkan dengan baik,” harapnya.

“Pasti ada dampak yang dirasakan masyarakat, baik itu perubahan ekonomi, sosial dan budaya tetapi juga ikan, laut, tanah dan air maupun lingkungan secara keseluruhan,” ungkap Noach.

Selain itu, ia menekankan penting­nya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga dapat berpartisipasi dalam pengembangan Blok Masela nanti.

“Bersekolah menjadi orang yang pintar bukan bersekolah untuk sar­jana. Itu mindset yang harus dirubah. Sekolah menjadi pintar sehingga dengan ilmu tersebut yang nanti menghasilkan uang,” tandasnya.

Ia berharap, pelaksanaan survei ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masya­rakat MBD. (S-28)