PIRU, Siwalimanews – Meskipun sudah didirikan sejak tahun 2006 namun hingga kini, SMP Muhammadiyah Melati Kecamatan Huamual, Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) belum memiliki pagar sekolah, sehingga pekarangan sekolah jadi kandang ternak.

Selain masih minim infrastruktur yang dibutuhkan di sekolah ini, infrastruktur pendukung lainnya berupa pagar sekolah harus dibangun. Pasalnya, keberadaan gedung sekolah ini berbatasan langsung dengan perkebunan masyarakat, serta berdekatan dengan gunung dan hutan, sehingga pekarangan sekolah tersebut jadi kandang ternak seperti sapi dan babi.

Atas hal tersebut, sehingga lingkungan sekolah SMP Muhammadiyah terlihat kotor dengan tumpuhkan kotoran ternak.

Bukan itu saja namun SMP dan SMA Muhammadiyah yang kedua bangunan sekolah saling berdekatan itu, tidak memiliki infrastruktur  pendukung berupa pagar sekolah.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Muhammadiyah Melati La Hamiju kepada Siwalima, Selasa (4/8) menjelaskan, pagar sekolah untuk SMP Muhammadiyah Melati perlu mendapat perhatian pemerintah daerah setempat maupun pemerintah Provinsi Maluku. Mengingat, sudah beberapa kali para siswa dibuat panik karena ancaman hewan liar yang sering masuk.

Baca Juga: Warga Passo Walk Out Saat Ikut Sosialisasi Dana Gempa

“Biasanya pada saat siswa sedang proses belajar banyak sekali ternak yang masuk dan membuang kotorannya, sehingga bau kotoran hingga masuk ke ruang sekolah, bahkan sekali-sekali terlihat babi hutan berkeliaran di belakang sekolah sehingga proses belajar mengajar terganggu,” tuturnya.

Dijelaskan, selama SMP Muhammadiayah dibangun tahun 2006 dirinya dipercayakan sebagai pejabat sementara untuk memimpin sekolah tersebut. Pada tahun 2017 dirinya diangkat menjadi Kepsek dijaman mantan Bupati Jacobus F Puttileihalat. Selama menjadi pemimpin di sekolah tersebut mereka baru mendapatkan bantuan tiga bilik ruang belajar dari dana dekon tahun 2008, kemudian ditahun 2014 mendapat dua ruang melalui dana Bansos dari Pemerintah Pusat, dan di tahun 2016 mendapatkan satu RKB.

Ia mengungkapkan, hingga saat ini SMP Muhammadiayah Melati masih kekurangan  bangunan infrastruktur penunjang yang dibutuhkan seperti MCK, dan yang terpenting lagi pagar sekolah yang diperkirakan panjangnya 400 meter persegi.

“Saat ini kami sangat butuh pagar sekolah, dengan adanya pagar sekolah maka proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik. Kalau dibangun melalui swadaya masyarakat saya rasa dimaklumi,” terangnya.

Dirinya berharap, kepada pemerintah daerah dan pemerintah provinsi Maluku untuk memberikan sedikit uluran tangan, dalam hal memberikan bantuan untuk pambangunan pagar sekolah dan juga MCK, karena pihak sekolah maupun siswa, dan juga orang tua siswa sangat mengharapkan bantuan tersebut, sehingga proses belajar dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan binatang liar. Sebab sampai saat ini lingkungan sekolah tersebut jadi sarang binatang liar. (S-48)