AMBON, Siwalimanews – Buntut dari penusukan yang menewaskan Angling Sinay membuat konsentrasi massa terjadi di kawasan Mardika Selasa (15/3) kemarin.

Konsentrasi massa tersebut membuat masyarakat resah, lantaran ada masyarakat yang yang diancam menggunakan senjata tajam.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Kombes Raja Arthur Lumongga Simamora dalam keterangannya persnya di Mapolresta Ambon, Rabu (16/3) mengatakan, menyikapi hal tersebut, anggota telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan, dan hingga saat ini pihaknya mengintensifkan patroli untuk menghindari kejadian serupa.

“Patroli kita intensifkan bukan hanya kejadian semalam, namun untuk setiap hari di lokasi itu untuk menghindari ganguan kamtibmas seperti ini,” ungkap Kapolresta.

Persoalan yang terjadi kata Kapolresta, merupakan persoalan perorangan bukan kelompok. Untuk itu, jika masalah ini dibawa ke masalah kelompok, maka ia tidak akan segan-segan akan memproses hukum setiap orang yang terlibat.

Baca Juga: Bupati: Semangat Restorasi Jadi Primadona Kaum Milenial

“Ini kasusnya perorangan, kalau nanti membawa kelompok berarti akan menggangu kamtibmas, dan saya tegaskan akan saya tindak lagi,” janjinya.

Untuk diketahui, konsentrasi massa sempat terjadi Selasa (15/3) pasca kejadian penusukan yang menewaskan Angling Sinay di kawasan Mardika pada Minggu (13/3).

Bahkan sempat ada terror terhadap masyarakat yang melintas. Salah satu korban yakni warga Latta Rofli Mailuhu (22). Saat itu Mailuhu yang berprofesi sebagai kurir hendak mengantar mie dari Warung Mie Hui ke pembeli yang tinggal di dekat Gereja Bethel.

Namun dalam perjalanan tepatnya di depan lorong Hotel Wisata, korban diberhentikan sejumlah pemuda yang tidak ia kenali dan diancam dengan mengunakan senjata tajam berupa parang.

Merespon kejadian tersebut, personel Polsek Sirimau diturunkan untuk mengamankan lokasi. (S-10)