AMBON, Siwalimanews – Sidang Majelis Sinode AM Gereja Protestan Indonesia kembali digelar guna mem­per­erat persaudaraan dian­tara Gereja Bagian Mandiri

Hal ini disampaikan lang­sung Ketua Umum Sinode AM Gereja Protestan Indonesia, Rudi Ririhena saat membuka Sidang Sinode AM Gereja Protestan Indonesia yang berlangsung di gedung gereja Maranatha, dan diikuti oleh 106 perserta dari 12 Gereja Bagian Mandiri, Minggu (20/11).

Dijelaskan, sidang majelis sinode AM GPI merupakan agenda tahunan yang bertu­juan untuk merumuskan program kerja tahun 2023 termasuk membahas sejumlah isu pe­layanan yang mengemukakan belakang ini guna memper­kokoh hubungan persauda­raan diantara gereja-gereja bagian mandiri.

“Kita tahu bersama ada beberapa gereja bagian mandiri yang sudah membuka jemaat wilayah gereja bagian mandiri yang lain. Ini menyalahi ketentuan awal sehingga perlu diselesaikan guna mempererat persaudaraan,” ujar Ririhena.

Sidang majelis sinode AM GPI yang dihelat selama empat hari kedepan ini kata Ririhena juga bertujuan, untuk mempersiapkan warga jemaat menghadapi disrupsi digital yang saat ini telah merebak kemana-mana sehingga warga gereja harus disiapkan.

Baca Juga: Pattisahusiwa Diduga Intervensi Pemilihan Raja Nolloth

Bahkan, menghadapi tahun politik 2024, GPI terpanggil untuk menyiapkan warga gereja dalam menghadapi tahun politik sehingga hak suara dari warga gereja dapat tersalurkan dengan baik.

Menurutnya, pandemi telah membawa dampak dalam bidang kehidupan termasuk dalam gereja dimana umat melakukan melalui online, kenyataan ini menunjukkan kepada gereja untuk memberikan perhatian kepada keluarga untuk terlibat dalam pelayanan jemaat.

Seiring dengan tantangan yang ada, GPI terpanggil untuk melihat semua persoalan yang ada termasuk peningkatan kualitas pendidikan pada sekolah-sekolah yang dikelola gereja bagian mandiri.

Ririhena berharap, sidang majelis sinode AM GPI akan melahirkan sejumlah keputusan guna mempererat persaudaraan diantara Gereja Bagian.

Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya berharap, Sidang Majelis Sinode AM Gereja Protestan Indonesia dapat melahirkan sejumlah produk bagi pelayanan umat di Indonesia.

“Kita berharap sidang sinode AM GPI dapat berjalan dengan baik dan berdampak bagi umat,” ujar Murad.

Ditempat yang sama, Hakim Mahkamah Konstitusi, Daniel Yusmic Foekh memberikan dukungan penuh bagi penyelenggaraan sidang majelis sinode AM GPI.

Menurutnya, sidang Sinode AM Gereja Protestan Indonesia harus membawa damai sejahtera ditengah-tengah kondisi bangsa dan negara yang akan menghadapi sejumlah tantangan yang cukup berat kedepan, termasuk momentum perhelatan pemilu serentak di tahun 2024 mendatang.

Gereja sebagai bagian dari infrastruktur politik maka harus memberikan kontribusi bagi negara dalam mensukseskan pemilu dan pilkada termasuk proses regenerasi kepemim­pinan sehingga berjalan dengan damai.(S-20)