Masyarakat kini dapat bernafas lega karena sebentar lagi program vaksinasi Covid-19 akan berjalan. Semua jenis vaksin Covid-19 juga diketahui memiliki profil keamanan yang baik.

Berbagai informasi miring terkait vaksin Covid-19 tidak sesuai dengan fakta. Hal ini disampaikan oleh Vaksinolog dari Rumah Sakit Menteng Mitra Afia dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD. Menurutnya hingga saat ini secara uji klinis dengan jenis, merk dan dari negara manapun menunjukkan profil keamanan yang baik.

Terkait efektifitasnya, Dirga menyatakan bahwa setiap vaksin memiliki efektifitas yang berbeda-beda namun semuanya dapat membantu.

Ia menambahkan, kemampuan vaksin dalam melindungi manusia disebut efikasi. Istilah tersebut biasanya digunakan dalam uji klinis. Namun, dalam penggunaan sehari-hari, efikasi disebut sebagai efektifitas.

Setiap vaksin memiliki karakter dan tingkat proteksi yang berbeda-beda. Tapi, vaksin yang efektifitasnya 90,80 atau bahkan 60,70 persen pun pada masa pandemi dampaknya sangat penting.

Baca Juga: Efektivitas Komunikasi Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi

Setiap tingkat efektifitas vaksin Covid-19 dianggap sangat penting karena hingga kini vaksin dan obat untuk Covid-19 belum dimiliki.

Sebelummya, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan syarat efikasi atau efektifitas vaksin. Dimana angka minimal efikasi vaksin Covid-19 adalah 50 persen. Artinya kalau dibawah 50 persen, vaksin tersebut tidak layak untuk diedarkan.

Hal yang paling penting dalam proses vaksinasi menurut Dirga adalah pengetahuan setiap orang tentang anfaat vaksin.

Vaksin Covid-19 berfungsi untuk melindungi setiap orang dari Covid-19 dan mengurangi risiko kematian.           Masyarakat juga perlu mengetahui bahwa vaksin dapat menimbulkan efek samping yang ringan seperti nyeri di bagian bekas suntikan hingga demam.

Secara prinsip, manfaat vaksin jauh lebih besar daripada kemungkinan terjadinya efek samping.

Masyarakat diharapkan agar tidak takut ataupun ragu ketika vaksin Covid-19 sudah siap untuk diberikan. Pemerintah tengah memastikan veksin yang akan digunakan aman, memiliki efektifitas dan halal. Pemerintah juga telah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin yang digunakan halal.

Vaksin yang digunakan nanti sudah lulus uji klinis tahap 3 dan menerima emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) serta terdaftar di World Health Organization (WHO).

Pada kesempatan berbeda Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 ini adalah vaksin mati, virus yang sudah dilemahkan untuk membuat vaksin Covid-19.

Mengenai mutasi virus Covid-19 yang kabarnya lebih ganas dari versi sebelumnya, Prof. Samsuridjal meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan mutasi tersebut.

Ia menuturkan bahwa setiap virus secara alamiah akan bermutasi, meski demikian vaksin yang digunakan tetap efektif terhadap mutasi yang baru tersebut, tetapi pemantauan tetap dilakukan oleh WHO.

Prof. Samsuridjal juga menjelaskan lebih lanjut bagaimana vaksin yang satu dengan yang lain mampu menutupi kekurangan masing-masing. “Vaksin yang kita sediakan dari Sinovac itu tidak bisa digunakan untuk usia lanjut, tetapi yang dari Amerika atau Inggris bisa digunakan untuk usia lanjut.

Dirinya juga meluruskan bahwa efek samping dari vaksinasi sampai sejauh ini bersifat ringan, dan belum ada yang menunjukkan gejala berat. “Vaksinasi di Inggris dan Amerika sudah dilakukan pada ratusan ribu orang, efek samping ada dua macam, pertama di tempat penyuntikan terjadi kemerahan. Kedua adalah suhu tubuh sedikit naik atau pusing, jarang sekali terjadi alergi, tetapi apabila terjadi alergi obat-obatan atau makanan maka harus melapor terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksinasi.

Kita juga patut bersyukur bahwa pemerintah sudah berusaha keras untuk mengadakan vaksinasi bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa mengurangi risiko tertular Covid-19 ini.

Perlu diketahui bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengadakan vaksin. Indonesia satu dari sedikit negara yang telah mengamankan supply vaksin untuk keperluan dalam negeri.

Kepala BPOM Penny G Lukito sendiri menegaskan bahwa pihaknya sangat mengutamakan jaminan keselamatan dan kehati-hatian dalam pengadaan vaksin Covid-19, mulai dari mutu hingga efikasi vaksin.

Pemerintah telah menjamin keamanan dan efikasi  vaksin, apalagi Presiden Jokowi telah menyatakan bahwa negara menjamin bahwa vaksin akan diberikan secara gratis kepada masyarakat.(Laksmi Savitri , Pemerhati Masalah Sosial)