AMBON, Siwalimanews – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Ambon melayangkan surat peringatan kepada Bank Tabungan Negara, cabang kampus Institut Agama Islam (IAN) Ambon karena melanggar protokol kesehatan.

Pelanggaran protokol kesehatan sering terjadi bahkan satgas sudah beberapa kali memberikan peringatan secara lisan namun tidak pernah diindahkan oleh pihak bank karena membiarkan kerumunan.

Koordinator Fasilitas Bidang Kerja Satgas Covid-19 Kota Ambon, Benny Selanno, mengaku apa dilakukan oleh BTN cabang IAIN membuat pihaknya geram.

“Coba bayangkan, Selasa 2 Maret, kita baru tegur karena pelanggaran protokol kesehatan dengan membiarkan kerumunan sekarang terjadi lagi. Kita layangkan surat peringatan,” kesal Selanno.

Surat peringatan yang diberikan oleh satgas menurutnya merupakan bentuk peringatan kepada kepada BTN Cabang IAIN Ambon untuk tidak terjadi lagi kerumunan kedepan.

“Pelanggaran yang dilakukan oleh BTN Cabang IAIN Ambon adalah ciptakan kerumunan saat proses pembayaran uang semester bagi mahasiswa, jelas Selanno.

Selanno mengaku surat peringatan yang di kirim ke pihak bank telah diterima, selanjutnya tinggal ditindaki sesuai dengan peraturan walikota Nomor: 25 Tahun 2020.

Masalah ini juga menurutnya akan segera dilaporkan kepada ketua harian Covid-19 Kota Ambon untuk segera disikapi.

“Kira buat juga laporan tertulis sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, dan diserahkan kepada Ketua Satgas untuk penindakan lebih lanjut sesuai aturan,” ungkapnya.

Menurutnya, sudah tidak ada alasan yang bisa menjadi bahan pembelaan diri dari BTN Cabang IAIN, atas pelanggaran Protokol Kesehatan, yang dilakukan.

“Mereka mau alasan apa lagi, pertama kedapatan sudah diberi peringatan. Bukannya berbenah, malah mengulang kesalahan yang sama. Ini kan bandel namanya,” ujar Selanno.

Sikap tidak kooperatif yang ditunjukkan BTN Cabang IAIN Ambon, katanya sangat bertentangan dengan komitmen Pemkot Ambon, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran corona.

“Kita sedang bersusah payah berjuang melawan wabah ini, namun BTN Cabang IAIN Ambon, tidak mendukung semua itu. Kalau mereka mendukung, sudah pasti penerapan protokol kesehatan dalam proses pembayaran uang semester mahasiswa diperhatikan. Faktanya kan tidak,” tandasnya. (S-52)