AMBON, Siwalimanews – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Ambon sejak Rabu (3/7) kemarin hingga Jumat (5/7), mengakibatkan sejumlah lokasi mengalami bencana banjir dan tanah longsor.

Menyikapi kejadian itu, Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse bersama Kepala BPBD Kota Ambon Fahmi Salatalohy meninjau langsung dua lokasi banjir dan tanah longsor di Kota Ambon.

Kedua lokasi yang mengalami bencana yang ditinjau sekot yakni, Negeri Passo, Kecamatan Baguala, tepatnya disamping Pasar Transit, dan di Desa Waiheru.

“Saya himbau kepada warga agar tetap waspada  terhadap kondisi cuaca saat ini,” himbau sekot.
pada kesempatan itu juga sekot memberikan bantuan tanggap darurat berupa terpal dan bantuan lainnya kepada sejumlah kepala keluarga yang mengalami longsor maupun terancam longsor.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon Fahmi Sallatalohy yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Jumat (5/7) mengatakan, ada sejumlah titik di Kota Ambon yang terendam banjir hingga mengalami longsor akibat hujan deras yang mengguyur Kota Ambon.

Baca Juga: Rektor Harap Temu Pimpinan PT Hasilkan Rekomendasi bagi Pembangunan Daerah

“Dari data BPBD, per Kamis (4/7), pukul 08.00 WIT hingga Jumat (5/7) pukul 08.00 WIT, telah terjadi kejadian pohon tumbang, banjir dibeberapa titik, hingga tanah longsor juga di sejumlah titik,” ungkap Fahmi.

Fahmi menyebutkan, longsor yang terjadi, juga berdampak pada sejumlah rumah warga, seperti rumah keluarga Alexander Sahureka di kawasan Skip, RT 002/003 (tanah longsor), keluarga Rudolf Muskita di kawasan Gang Singa, RT 003/001 (tanah longsor), keluarga Ronaldo Mailoa di Desa Latta, RT 001/003 (tanah longsor), keluarga Anthonie Gaspsrsz di Batu Meja RT 001/004 (tanah longsor), keluarga Sien J Manuhutu di Batu Gajah RT 002/006 (antisipasi tanah longsor), keluarga Ahmad Somoal di Batu Merah RT 002/014 (tanah longsor), keluarga Jubaeda La Ode Guntur di Batu Merah RT 002/014 (longsor dan pohon tumbang), keluarga B Lesilolo di Halong, Gereja Advent (tanah longsor), keluarga Ramli A Suatkab di Batu Merah puncak RT 005/006 (tanah longsor), keluarga Johannis Molle di Jalan Rijali RT 002/001 (antisipasi tanah longsor), keluarga Marthen Bernardus di Passo RT 005/001 (tanah longsor) dan keluarga Maikel Patty.

“Namun dari peristiwa ini, berdasarkan data, ada dua kepala keluarga yang mengungsi, yaitu keluarga Hendra Supit dengan 5 jiwa, yakni Lutfi Supit (77), Wati Supit (23), Aktar Supit (3), Jehan Supit (1 bulan) dan keluarga Yurli Supit (36) dengan 5 jiwa juga, yakni Siti Ameli Saangaji (37), Cahya Supit (9), Megan Supit (6) dan Maryam Supit (2). Mereka mengungsi di perumahan warga,” urai Fahmi.

Terkait kondisi itu, upaya yang telah dilakukan BPBD Kota Ambon kata Fahmi, adalah memberikan bantuan logistik kepada masyarakat yang membutuhkan serta juga membersihkan pohon yang tumbang di kawasan Tantui, tepat di depan Kantor KPU Maluku.

Sementara untuk Desa Waiheru, banjir yang terjadi hanya melewati perkebunan petani dan tidak terlalu meluas ke pemukiman warga. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Ambon saat ini, membuat tanah semakin labil, sehingga mengakibatkan longsor pada pemukiman dan mengancam rumah masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta mengantisipasi dari ancaman tanah longsor dimaksud.

“Kami akan terus memantau kondisi ini,” janji Fahmi. (S-25)