Ambon, Siwalima – Kurikulum Merdeka Belajar, merupakan kurikulum baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang ditujukan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang inovatif dan mengikuti kebutuhan siswa.

Kurikulum ini dikembangkan dengan harapan dapat “mencetak” anak-anak bangsa yang mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru secara cepat, bukan hanya sekedar pandai untuk mengingat bahan ajar yang diberikan saja, namun siswa juga diharapkan mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajarannya.

Sedangkan guru memiliki kebebasan secara mandiri untuk menterjemahkan kurikulum, sebelum dijabarkan kepada para siswa, sehingga guru mampu menjawab setiap kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Edi Taso mengaku, sebagian besar Sekolah Dasar di kota ini sudah menjalankan kurikulum merdeka.

“Belum semua mendaftar, karena saat mendaftar itu kesulitan akses. Tapi paling tidak, kita di Kota Ambon sebagian besar sekolah sudah mendaftar,” ujarnya.

Baca Juga: Cegah Penimbunan Mitan, Disperindag Didesak Operasi Pasar

Meski demikian, pihaknya bersyukur, karena Sekolah Dasar di Ambon sebagian besar telah menerapkan kurikulum ini. Sementara untuk tingkat SMP, saat ini sedang  gencar mempersiapkan untuk  tahun ajaran baru.

“Guru penggerak ini disiapkan 9 bulan untuk belajar sampai dapat sertifikat guru penggerak, ini yang menjadi embrio moto penggerak Kurikulum Merdeka,” jelasnya. (S-25)