AMBON, Siwalimanews – Persaingan PDIP dan Golkar dalam perebutan kursi kekuasaan, bukan hal baru. Setiap momen pilkada di Maluku, dua partai ini selalu “berseteru” dan terlibat  perang panas.

Suhu politik mulai memanas jelang perhelatan pilkada di empat kabupaten, utamanya di Kabupaten Maluku Barat Daya. Manuver politik Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno yang masih tercacat sebagai kader PDIP ke kubu Golkar untuk memuluskan adik kandungnya Desianus Orno alias Odie mendapatkan tiket dari partai beringin itu turut menaikan tensi politik.

Tak hanya di Maluku Barat Daya, tetapi di Kabupaten Kepulauan Aru, Seram Bagian Timur, dan Kabupaten Buru Selatan kedua partai juga memasang target kemenangan. Saling klaim solid dan akan menjadi juara dalam pilkada medio Desember 2020 mendatang.

Bendahara DPD PDIP Maluku, Lucky Wattimury menegaskan, PDIP akan menjadi pemenang dalam pilkada di empat kabupaten. Partai berlambang banteng kekar moncong putih ini punya strategi jitu untuk mengalahkan Golkar.

“PDI Perjuangan tetap optimis akan memenangkan pertarungan politik pilkada serentak pada empat kabupaten,” tandas Wattimury, kepada Siwalima, Selasa (14/7).

Baca Juga: Golkar vs PDIP

Namun Wattimury yang juga Ketua DPRD Maluku ini enggan berkomentar soal strategi pemenangan PDIP. Ia hanya menegaskan, PDIP solid menghadapi pertarungan pada Desember mendatang.

Kubu Golkar juga mengklaim kemenangan di empat kabupaten. Strategi juga sudah disiapkan untuk melawan PDIP.

“Untuk pilkada di empat Kabupaten sesuai dengan target  DPP sebanyak 60 persen secara nasional, sehingga untuk merealisasi itu Golkar tetap yakin akan memenangkan pilkada,” tandas Wakil Ketua DPD Golkar Maluku Bidang Pengkaderan, Rony Sianressy.

Sama dengan Wattimury, Sianressy juga tak mau membeberkan strategi partainya untuk memenangkan pilkada.

“Pasti kita menang, tapi kita tidak dapat menyampaikan strategi kepada publik karena ada lawan kita juga,” ujarnya singkat.

Lalu apa kata kalangan akademisi terkait klaim kemenangan Golkar dan PDIP yang adalah seteru lama ini? Akademisi Fisip Unpatti, Johan Tehuayo menilai, akan terjadi pertarungan sengit di empat kabupaten antara PDIP dan Golkar.

Tehuayo menyebutkan, di SBT Fachri Alkatiri yang diusung PDIP dan beberapa partai lain, lebih dominan dalam dukungan politik. Walaupun Mukti Keliobas adalah incumbent, tapi ia baru mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar.

“Kalau dilihat dari perspektif kekuatan kelembagaan atau perspektif kekuatan parpol pasti PDIP akan unggul di SBT, tetapi dari perspektif figur MK (Mukti Keliobas) mempunyai pengaruh kultural di tengah masyarakat, sehingga pertarungan akan sangat kompetitif,” ujarnya.

Sementara di Kabupaten Buru Selatan, wacana tentang siapa yang akan diusung PDIP telah dibangun, dan dari sisi strategi politik menguntungkan PDIP.

“Itu menunjukan di Bursel PDIP juga akan mendapatkan dukungan yang signifikan,” katanya.

Pertarungan sengit juga, kata Tehuayo, akan terjadi di Kabupaten MBD. Hal ini tidak terlepas dari manuver politik dari Barnabas Orno yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Maluku.

Menurutnya, selama ini PDIP sangat dominan di MBD. Kepemimpinan Barnabas Orno selama menjadi bupati juga turut menjadikan kabupaten berjuluk kalwedo itu sebagai lumbung suara PDIP.

Namun saat ini terjadi perubahan politik. Barnabas Orno mendukung adiknya yang diusung dari Partai Golkar. Situasi ini bisa berpengaruh terhadap sikap politik masyarakat di MBD. “Apakah lebih loyal dengan PDIP ataukah bisa terjadi perubahan sikap politik untuk memberikan dukungan politik kepada Golkar,” ujarnya.

Sementara di Kabupaten Aru, Tehuayo melihat PDIP dan Golkar sama-sama kuat. Namun ia menilai figur Murad Ismail yang adalah Ketua PDIP Maluku akan turut memberikan pengaruh besar bagi kemenangan PDIP.

“Saya kira MI memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap struktur partai di berbagai daerah karena kapasitas sebagai ketua DPD dan sebagai gubernur, itu punya pengaruh yang signifikan dan memiliki peran yang maksimal untuk memenangkan figur-figur yang diusung oleh PDIP,” ujarnya

Akademisi Fisip Unpatti lainnya, Said Lestaluhu mengatakan, manuver politik Barnabas Orno ke Golkar mungkin hanya akan mempengaruhi pilihan politik masyarakat di MBD. Tetapi tidak untuk kabupaten lain. “Manuver politik Pak Abas ke Golkar tidak akan bisa menjamin pengaruh, karena memang setiap daerah memiliki karakteristik pemilih yang berbeda dan sangat tergantung pada tokoh yang menjadi sentral di daerah itu,” ungkap Lestaluhu.

Lestaluhu menjelaskan, ada dua variabel utama yang sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku pemilih, diantaranya figur calon dan jaringan tim sukses pada level bawah yang bekerja.

Menurutnya, pasti akan terjadi dinamika politik yang panas di Kabupaten MBD. Sebab klan keluarga Orno masih memiliki kekuatan, dan secara elektoral Barnabas Orno menjadi modal utama ketika diperhadapkan dengan incumbent.

“Manuver politik Orno akan mempengaruhi suara PDIP di Kabupaten MBD, dan dalam kondisi ini PDIP harus berjuang keras untuk mempertahankan basis suara yang selama ini telah terbangun,” ujarnya.

Namun akademisi Fisip UKIM, Ongky Samson mengatakan, walaupun Barnabas Orno melakukan manuver politik, tetapi masyarakat MBD sudah cerdas untuk menentukan pilihan. Disamping itu, PDIP tetap akan solid, sehingga sulit diseruduk oleh Golkar.

“Incumbent yang diusung PDIP telah memberikan pelayanan publik yang baik, sehingga itu akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat. Jadi saya yakin PDIP akan menjadi pemenang di MBD, dan juga di tiga kabupaten lain,” tandasnya. (Cr-2/S-16)