AMBON, Siwalimanews – Lebih dari seratus ASN di lingkup Pemprov Maluku positif terpapar virus corona. Tak hanya itu, puluhan pegawai kontrak dan honor juga ikut terjangkit virus berbahaya ini.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku memastikan, sebanyak 107 ASN  positif terkena virus corona. Sedangkan pegawai kontrak dan honor berjumlah 21 orang.

Mereka ada yang masih dalam perawatan, sudah sembuh, dan ada juga yang meninggal dunia.

”Total ASN itu 107 orang, 62 orang sembuh, 44 orang dalam perawatan 44 serta 1 orang meninggal dunia,” kata Kepala BKD Maluku, Jasmono kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (14/7).

Sementara 21 pegawai kontrak dan honorer yang juga terpapar, kata Jasmono, hanya 12 orang yang masih dalam perawatan. “Tenaga kontrak dan honorer 12 orang masih dalam perawatan, sementara 9 lainnya telah dinyatakan sembuh,” jelasnya.

Baca Juga: Jokowi: Puncak Corona Diprediksi Agustus-September

Jasmono merincinkan, ASN maupun pegawai honor Pemprov Maluku yang positif virus corona, masing-masing bertugas di RSUD dr M. Haulussy sebanyak 58 orang, RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu 59 orang, Biro Humas dan Protokol 1 orang, Biro Umum 3 orang.

Selanjutnya, Biro Administrasi Pembangunan dan Pengelolaan Barang Jasa 1 orang, Dinas Kesehatan 2 orang, Dinas Pertanian 1 orang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  1 orang, Dinas Pemuda dan Olahraga 1 orang dan BKD 1 orang.

“Yang terpapar Dinas PUPR, Dinas Pemuda dan Olahraga, Biro Humas dan Protokol itu merupakan kepala dinas dan kepala biro,” kata Jasmono.

Mereka yang belum sembuh masih menjalani perawatan di RSUD dr. M Haulussy, RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu, Diklat Pertanian Waiheru, BPSDM Maluku dan RSUP dr. Johanes Leimena.

“Protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat bagi PNS maupun tenaga kontrak atau honorer yang melaksanakan tugas kedinasan, namun sebagian besar adalah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat, sehingga rentan terinveksi Covid-19,” ujar Jasmono.

Jasmono mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada gugus tugas terutama tenaga medis dalam penanganan Covid-19 di Maluku.

Dua Pejabat Dipindahkan

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku, Sandi Wattimena dan Karo Humas dan Protokol, Melky Lohy dipindahkan dari RSUD dr. M Haulussy  untuk menjalani karantina di tempat lain.

“Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga sudah dikarantina di RSUP dr. Johanes Leimena, sementara Karo Humas dan Protokol ke Diklat Pertanian Maluku,” jelas Ketua Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, kepada wartawan, di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (14/7).

Alasan Lohy dan Wattimena dipindahkan dari RSUD dr. M Haulussy, kata Kasrul, karena kondisi keduanya baik.

“Awalnya masuk itu memang kondisinya demam tinggi, namun setelah mendapat perawatan, kondisinya mulai membaik akhirnya dipindahkan,” ujarnya.

Pejabat Terpapar

Seperti diberitakan, sejumlah pejabat Pemprov Maluku dinyatakan positif terpapar virus corona.

Mereka adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Sandi Wattimena, Karo Humas dan Protokol Melky Lohy, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Maluku, Muhammat Marasabessy. Selain itu,  Kadis Sosial Kota Ambon Nurhayati Jasin

Sandi Wattimena dinyatakan positif berdasarkan hasil uji sampel swab dengan metode Tes Cepat Molekuler (TCM).

Terpaparnya mantan Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Maluku ini, menambah daftar pejabat di lingkup Pemprov Maluku yang positif terkena virus corona.

“Benar pak Sandi dinyatakan positif terpapar. Kita prihatin karena banyak pejabat terserang virus corona,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Senin (13/7).

Kasrul menjelaskan, Wattimena masuk ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak beberapa hari. Setelah dilakukan tes sampel swab dengan TCM, ia positif, dan langsung menjalani karantina di RSUD dr. M, Haulussy.

“Setelah kita periksa dengan menggunakan TCM ternyata hasilnya positif dan langsung dikarantina di RSUD,” terangnya.

Kasrul mengaku, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Kota Ambon untuk melakukan tracking terhadap orang dekat Wattimena.

“Kita belum tahu beliau terpapar dari mana, kita tunggu hasil tracking dari gugus kota dari mana pak Sandi terpapar,” ujarnya.

Ditanya soal informasi kalau istri dari Wattimewa juga ikut terpapar, Kasrul mengaku belum tahu. “Kalau pak Sandi benar, tapi kalau istrinya saya kurang tahu, nanti saya cek ibu Kadis Kesehatan,” tandasnya.

Sementara Sandi Wattimewa yang dikonfirmasi juga membenarkan kalau dirinya positif terpapar virus corona. “Sekarang saya sudah di RSUD M Haulussy, sejak tadi sore,” ujar Sandi.

Sandi mengaku, sejak Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melky Lohy dinyatakan positif, dirinya kemudian melakukan rapid test pada hari Selasa (7/7), namun hasilnya negatif.

Namun pada Rabu (8/7) dirinya merasa demam. Setelah mengkonsumsi obat, demannya turun. Tetapi keesokan harinya, ia kembali demam.

“Beta rapid kan non reaktif, tapi deman. Beta minum obat hari ini demam turun, besok demam lagi. Beta konsultasi dengan ibu Kadis Kesehatan, antua sarankan swab.  Beta kemudian ke RSUD, setelah diswab hasilnya positif TCM,” terang Sandi.

Sandi mengatakan, istri dan anaknya juga harus diswab untuk memastikan apakah mereka ikut terpapar atau tidak. “Mungkin besok istri dan anak akan diswab, semoga tidak terpapar,” ujarnya.

Sandi menambahkan, kondisinya saat ini baik-baik saja. “Beta punya kondisi baik,” ujarnya lagi.

Sementara Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melky Lohy sebelum dinyatakan positif terpapar virus corona sempat mengalami demam.

“Kemudian dilakukan tes dengan metode TCM di RSUD Haulussy, hasilnya sore tadi keluar positif,” jelas Kasrul Selang kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Minggu (5/7).

Gugus Tugas Maluku akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Kota Ambon melakukan tracking untuk melacak dari mana Lohy terjangkit virus corona. “Tracking nanti Kota Ambon, kita akan koordinasi untuk mencari dari mana Karo Humas terpapar,” ujar Kasrul.

Selain itu, semua orang yang selama seminggu terakhir melakukan kontak dekat dengan Lohy akan ditelusuri.

“Pasti kita tracking dengan orang dekat, dan untuk memutus mata rantai beliau sudah menjalani proses karantina. Kita juga doakan mudah-mudahan cepat sembuh,” harapnya.

Kemudian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Maluku, Muhammat Marasabessy.

Mat, sapaannya terkonfirmasi positif berdasarkan hasil uji sampel swab yang dikeluarkan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Ambon, Rabu (27/8).

Ia lalu menjalani karantina di Diklat BPSDM selama 14 hari dan dinyatakan sembuh.

Selain itu, ada tiga pegawai Biro Umum yang sehari-hari bertugas di kediaman Gubernur Maluku, Murad Ismail di Desa Poka juga ikut terpapar. Ketiganya saat ini menjalani karantina di BPSDM Maluku.

Kemudian Kepala Bidang Kepegawaian RSUD dr. M. Haulussy, yang meninggal dunia pada  Kamis (2/7) dinihari di rumahnya.

Setelah dilakukan tes cepat dengan metode TCM dinyatakan positif dan dimakamkan dengan protokoler kesehatan.

Sedangkan Kadis Sosial Kota Ambon Nurhayati Jasin tertular dari salah satu stafnya.

Istri Sekda Maluku, Kasrul Selang ini melakukan karantina mandiri di rumah, dan sudah dinyatakan sembuh pada Kamis (21/5) lalu. (S-39)