AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Fahmy Salatalohy mengakui ada sejumlah sekolah di Kota Ambon yang mengalami kesulitan akses internet, se­perti di sebagian wilayah Keca­matan Leitimur Selatan, sehingga proses belajar mengguna­kan sistim luring dan daring.

“Luring misalnya di Letisel kan secara umum fasilitas internet­nya kurang tapi mereka juga dapat menggunakan WhatssApp untuk mengirimkan bahan ajar. Bagi anak-anak yang tidak punya android mestinya itu guru-guru yang antar ke rumah. Saya sudah cek di SMP 10 kemudian di beberapa SD,” tuturnya.

Selain bahan ajar yang diantarkan kepada siswa, kata Salatalohy, kegiatan pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) kepada siswa baru menggunakan metode luring, termasuk mengenalkan sekolah.

“Polanya seperti itu. Jadi termasuk juga kegiatan PLS bagi anak-anak yang tidak punya android, maka sekolah mengirimkan brosure terhadap pengenalan ruangan lingkungan sekolah kemudian diantar oleh guru ke tempat siswa berada. Misalnya SMP 10 nah tadi kegiatan itu mereka telah mengantar langsung ke rumah,” ujarnya.

Menurutnya, dalam masa pandemi terlebih lagi PSBB yang masih saja berlangsung hingga hari ini, seluruh kebutuhan yang dimiliki oleh siswa dan guru,  dan berjalannya pendidikan ditanggung oleh dana BOS yang diterima oleh satuan pendidik.

Baca Juga: Uniqbu Dijatah KIP Kuliah Untuk 69 Mahasiswa Baru

“Untuk paket data yang diperuntukkan oleh siswa serta transport guru diambil dari dana BOS uang transport guru yang kemudian mengatarkan bahan ajar, brosure itu kerumah masing-masing,” ujarnya.

Ketika dikonfirmasi terkait dengan penyediaan internet bagi daerah yang sulit dijangkau Salatalohy mengungkapkan, pemkot telah memberikan permohonan kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) dan direncanakan pemasangan pengadaan jaringan tersebut akan dilakukan di tahun 2021.

“Kemarin kan pak wali sudah merespon itu kebutuhannya tetap ditampung di Bapedalda kemudian akan ditindaklanjuti pada 2021,” katanya.

Ditambahkan, pendataan untuk sejumlah sekolah yang belum memiliki fasilitas memadai dan siswa yang tidak memiliki android sementara dilakukan, untuk nantinya akan ditanggulangi oleh pemkot.

“Sekarang kami sementara pendataan kebutuhan sekolah, mana yang belum punya fasilitas internet dan berapa banyak anak yang belum menggunakan android. Ini yang lagi petakan sekarang,” tuturnya. (Mg-6)