Sakit, 16 ABK Cumi Diturunkan di Dobo
DOBO, Siwalimanews – Akibat sakit sebanyak 16 anak buah kapal (ABK) Cumi terpaksa diturunkan di pelabuhan Yos Sudarso Dobo Kabupaten Kepulauan Aru. Keenam belas ABK ini terdiri dari lima kapal cumi, masing-masing KM Berkah sebanyak tiga orang yakni, Ridwan, Uman, Hendy.
Matahari Abadi Polos empat ABK, Hendri, Yusuf, Taufik Hidayat, Ahmad Budi Tamami (sakit) KM. Matahari Abadi 02, Satu orang ABK, Trisno (tidak pengalaman). KM Matahari Sukses 06 sebanyak enam orang ABK, Ranjanikus Sitompul, Ifnu, Hendrik, Aditya Budiman, Sakronu dan Rohman (sakit). Devi Clora dua orang ABK, Azhara, Waldi (pindah kapal).
Enam belas ABK tersebut berasal dari satu perusahaan. Untuk tiga orang ABK KM. Berkah, mereka turun akibat kapal mereka terbakar dan tenggelam. Dari pengakuan salah satu ABK, Ridwan mereka mau pulang, sehingga mereka ikut Kapal untuk turun di Dobo, baru selanjutnya kembali ke daerah asal di pulau Jawa.
Sementara teman-teman mereka pindah kapal dan lanjut memancing. Semua ABK tersebut, seluruh kapal masing-masing berada di perairan pulau Eno Karang, sehingga dengan mudah mereka dipindahkan kemudian diturunkan ke Dobo.
Keenam belas ABK tersebut, setibanya di dermaga Yos Sudarso Dobo, diamankan oleh tim gugus Covid-19 yang di pimpin Kepala BPBD Aru, Fredik Hendrik yang juga juru bicara Tim Gustu Aru.
Baca Juga: Menkes: Segera Bayar Insentif Tenaga Medis“Mereka kemudian melakukan pemeriksaan rapid test oleh tim kesehatan, dan hasilnya keseluruhan menunjukan negatif,” ungkap Hendrik saat di konfirmasi Siwalima, Selasa (7/7) di pelabuhan Yos Sudarso Dobo.
Dikatakan, hasil rapid test dari keenam belas AKB tersebut negatif, namun untuk kenyamanan serta protokol kesehatan yang terus ditingkatkan, maka mereka di karantina di pelabuhan perikanan belakang Wamar.
“Kita koordinasi dengan pengurus kapalnya di Dobo, dan pihak Syahbandar perikanan Aru, Ali Tualeka, hasilnya mereka akan di tempatkan di salah satu kapal kosong di depan pelabuhan perikanan Dobo,” jelasnya.
Terkait dengan kebutuhan makan dan minum dari keenam belas ABK tersebut menjadi tanggung jawab perusahaan, sesuai koordinasi dengan pengurus kapalnya, Erick. (S-25)
Tinggalkan Balasan