Saanun: Jalan Sehat KAHMI Bukan Bersifat Politik
NAMLEA, Siwalimanews – Jalan sehat yang diselenggarakan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Buru tidak bersifat politik. Pasalnya, tidak elok jika KAHMI memberikan dukungan kepada kader tertentu, untuk maju sebagai calon Bupati di Pilkada Buru tahun 2024 nanti.
Hal itu disampaikan Ketua Presidium KAHMI Kabupaten Buru Jaidun Saanun, menanggapi dukungan dan dorongan dari Koordinator KAHMI Maluku Zahrudin Latuconsina kepada anggota DPRD Maluku, Aziz Hentihu yang disampaikan secara terbuka pada kegiatan jalan sehat KAHMI di Namlea Minggu (3/7) kemarin.
Saanun kepada wartawan di Namlea, Selasa (5/7) menegaskan, pelaksanaan jalan sehat yang diselenggarakan KAHMI Buru, murni dalam rangka memupuk tali silaturahmi dan tali persaudaraan di kalangan warga hijau hitam.
KAHMI Buru selenggarakan acara jalan sehat tersebut, bukan untuk memberikan dukungan kepada kader atau siapapun dia di pilkada 2024 nanti.
“Thema jalan sehat jelas yakni, KAHMI adalah rumah kita, tempatnya berhimpun, tempatnya bersilaturahmi seluruh alumni HMI yang bermukim di Kabupaten Buru,” tandasnya.
Baca Juga: Aziz Hentihu Didorong Maju Pilkada BuruMenurutnya, alumni yang berhimpun di wadah hijau hitam ini berasal dari latar belakang berbeda dan disiplin ilmu yang berbeda, begitupun partai politik, bahkan ada juga yang menjadi ASN. Untuk itu, tidak elok kalau KAHMI memberikan dukungan kepada salah satu kader tertentu.
Selama ini, KAHMI telah memberikan ruang kepada semua kadernya yang memiliki potensi untuk maju dalam percaturan partai politik dimanapun dia berada, termasuk pula di Kabupaten Buru dan ruang terbuka luas itu, mampu dimanfaatkan dengan baik oleh kader KAHMI yang bernaung dibawa Partai Golkar, mulai dari Husnie Hentihu hingga Ramly Ibrahim Umasugi.
“Dalam konteks kepentingan partai, saya tidak pernah menggiring KAHMI Buru untuk mendukung kader tertentu, termasuk yang berada di Partai Golkar,” tegasnya.
Sementara terkait dengan pembangunan graha insan cita HMI Buru tegas dia, pembangunannya sampai dengan 60 persen saat ini adalah bagian dari pada kontribusi pemerintah sebelumnya atau bupati sebelumnya Ramly Ibrahim Umasugi, baik secara pribadi maupun atas nama pemda.
Bahkan, bukan saja graha, namun kontribusi Ramly Umasugi terhadap HMI tidak bisa dinafikan lagi terhadap HMI di Buru, sehingga jika ada yang menyatakan bahwa Ramly tidak berkontribusi, maka itu keliru.
“Silahkan bertanya kepada semua kader hijau hitam di Kabupaten Buru ini, Ramly berikan kontribusi yang cukup terhadap HMI di Buru atau tidak,” cetusnya.(S-15)
Tinggalkan Balasan