AMBON, Siwalimanews – Ketua Klasis Kota Ambon, Pen­deta Nicky Rutumalessy mengha­rapkan, persidangan jemaat mam­pu membantu jemaat dalam pe­nataan pelayanan jauh lebih baik kedepan.

Hal itu disampaikannya  saat mem­buka secara resmi Persida­ngan ke-39 Jemaat GPM Bethania-Ambon, Minggu (14/3).

Dikatakan, agenda sidang je­maat 2021 yang paling pokok disamping penyusunan program anggaran, hal lain yang terpenting yakni evaluasi dan monitoring terhadap pelaksa­naan rencana  strategis (Renstra) tahap I 2016-2020 dan penetapan dokumen Renstra untuk 2021-2025.

“Dua dokumen ini mampu me­ngarahkan jemaat untuk pelaksa­naan tugas-tugas pelayanan lima tahun kedepan,” jelas Rutuma­lessy.

Meskipun selama 2020 gereja diperhadapkan dengan pandemi Covid-19, akan tetapi pihaknya bersyukur pekerjaan pelayanan tetap dikerjakan.

Baca Juga: Umat Hindu di Ambon Gelar Upacara Melasti

“Sadar akan Covid-19, Majelis Pe­kerja Klasis (MPK) sebelum pe­laksanaan sidang meminta untuk semua peserta dan pendukung sidang dirapid antigen.

“Covid memang jadi masalah, tetapi bukan penghalang untuk tetap melaksanakan tugas-tugas pekabaran injil. Kita juga dalam tugas-tugas pelayanan selalu utamakan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat Bethania, Pendeta Hendry Purmiasa mengatakan, sidang ke-39 Jemaat Bethania merupakan agenda tahunan yang memiliki tem­pat strategis untuk melak­sanakan beberapa hal diantaranya evaluasi pelaksanaan program-program pelayanan selama 2020.

“Ya, memang 2020 kita berada dalam kondisi Covid-19 sampai saat ini. Olehnya itu kita melakukan evaluasi-evaluasi terkait dengan pelaksanaan program-program yang diadaptasikan dengan kon­disi Covid-19,” ujar Purmiasa.

Ia mengatakan, sidang ini juga untuk menetapkan program pela­ya­nan, anggaran dan pendapatan belanja 2021 serta menetapkan dokumen Renstra Jemaat GPM Bethania 2021-2025.

Sedangkan Ketua Panitia Persi­dangan ke-39 jemaat GPM Bet­hania, Piet Saimima mengaku,  pihaknya tetap patuh kepada protokol kesehatan.

Bukan sebatas menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan, tetapi panitia bersama pimpinan jemaat mengharapkan peserta sidang bersama pendukungnya harus melaksanakan rapid antigen.

Saimima menjelaskan,  pihak­nya sebelum bersidang telah me­laksanakan rapid antigen. Seba­nyak 166 orang dirapid dan 1 dinyatakan reaktif. “Jadi hari ini (Minggu-Red), pe­serta sidang berjumlah 165 orang se­muanya sudah rapid dan negatif. Hanya satu orang dari jumlah yang dirapid itu reaktif. Kepada yang bersangkutan sudah diisolasi dan ditangani tim medis,” beber Saimima.

Untuk diketahui, persidangan ke-35 Jemaat Bethania Ambon dilaksanakan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Sebelum bersidang ibadah di­pimpin  Pendeta Johm Ruhu­lessin. Setelah itu diawali dengan laporan Ketua Panitia, Piet Saimima, pidato Ketua Majelis Jemaat, Pendeta Hendry Purmiasa dan sambutan sekaligus membuka secara resmi yang ditandai dengan pemukulan “toleng-toleng” oleh Ketua Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon, Pen­deta Nick Rutumalessy. (S-32)