AMBON, Siwalimanews – Kios dan sejumlah tem­pat nongkrong pe­muda di belakang kam­pus PGSD Unpatti, Ke­lurahan Urimessing, Ke­camatan Nusaniwe, Kota Ambon, dibongkar oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon, Jumat (15/5) siang.

Keberadaan kios dan tempat nongkrong itu sangat meresahkan war­ga sekitar, karena para pemuda yang kumpul di situ sering mengkonsumsi minu­man keras dan membuat keribu­tan.

“Pembongkaran dikarenakan laporan warga bahwa kios dan tempat duduk nongkrong tersebut sering digunakan oleh para pemuda untuk mengkonsumsi minuman keras sehingga sering menimbul­kan keributan,” tandas Lurah Uri­mes­sing, Ch Tuassun kepada wartawan.

Penertiban kios dan tempat nong­­krong itu juga untuk men­cegah pe­nularan Covid-19. “Kan sesuai himbauan pemerintah yaitu dilarang berkumpul dan melaku­kan kegiatan pada tempat-tempat umum,” ujarnya Tuassun.

Pembongkaran dilakukan oleh Satpol PP Kota Ambon dibantu oleh per­sonil Koramil Nusaniwe dan apa­rat kepolisian dari Polsek Nusa­niwe serta Babinsa dan Babin­kamtibmas Kelurahan Urimessing.

Baca Juga: DPRD Maluku Temukan Penyaluran Bansos Amburadul

“Penertiban itu dilakukan ter­hadap satu kios serta dua tempat duduk yang sering dipakai para pemuda nongkrong yang berada di sepanjang Jalan Pelajar Kelura­han Urimessing tepatnya di bela­kang kampus PGSD,” ujar Tuas­sun.

Kepala Satpol PP Kota Ambon, Josias Loppies yang dikonfir­masi mengakui, kios dan tempat no­-ng­krong anak muda di belakang kampus PGSD Unpatti dibongkar.

“Kami kerahkan 20 personil saja untuk merobohkan tempat kios tempat berkumpulnya anak muda. Itu juga atas permintaan Lurah Urimes­sing. Selama ini jadi masalah karena setiap malam itu anak-anak tersebut berkumpul di situ minum, buat keributan sehingga membuat masyarakat sekitar menjadi resah,” jelas Loppies.

Loppies juga menuturkan dirinya sempat meminta bantuan polisi untuk menegur, karena ulah mereka sudah kelewatan dan meresahkan warga.

“Mereka buat keributan di situ, sehingga masyarakat resah dan memang beberapa kali saya sempat meminta bantuan Shabara untuk tegur. Lalu kemarin itu Ibu Lurah ko­or­­dinasi dengan Babinsa, Babin­kam­tib­mas, lalu minta dukungan Sat­pol PP untuk bongkar saja dari­pada warga resah,” ujarnya. (Mg-6)