AMBON, Siwalimanews – Rolokasi warga Desa Hukuanakota di Kecamatan Inamosol yang menjadi korban tanah bergerak beberapoa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat masih terkendala dengan infrastruktur jalan.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Seram Bagian Barat Jasan Tutupoho dalam rapat koordinasi bersama Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Senin (22/8) kemarin.

Dijelaskan, untuk menjamin masyarakat desa ini hidup dengan tenang pasca bencana tanah bergerak beberapa waktu lalu, maka salah satu langkah yang diambil yakni dengan melakukan relokasi.

Relokasi warga Hukuanakota akan dilakukan ke lokasi desa yang lama dengan jarak tempuh mencapai 24 kilo meter, namun hingga saat ini, kebijakan itu belum dapat dilakukan, karena akses jalan ke lokasi yang lama tak dapat dilewati.

“Untuk relokasi kendalanya masalah jalan yang belum ada ke lokasi lama, sebab tidak mungkin warga akan membawa harta benda jika jalan tidak memadai, justru itu akan mempersulit masyarakat lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Beritakan Masalah Gunawan Mochtar, Anggota Polsek Sirimau Tegur Wartawan

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Maluku harus dapat membantu untuk mengkomunikasikan hal ini dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya Dirjen Bina Marga untuk mengatasi masalah tersebut.

Apalagi, kondisi tempat tinggal warga Hukuanakota saat ini sangat rawan terhadap bencana, belum lagi ditengah kondisi curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini. APBD Kabupaten Seram Bagian Barat, tidak mampu untuk mengakomodir jalan bagi warga, sebab anggaran yang dibutuhkan juga cukup besar, bukan satu atau dua miliar.

“Kalau dengan APBD kabupaten agak susah, maka kita dorong Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga, ini kebutuhan masyarakat yang saat ini sangat rawan,” tandansya.(S-20)