BULA, Siwalimanews – Sekretaris Jenderal aliansi relawan Prabowo- Gibran Sandri Rumanama mengaku kecewa, sebab Maluku sampai dnegan saat ini masih menjadi anak tiri dalam distribusi kekuasaan politik dan kebijakan pemerintah pusat.

“Kami di Maluku selalu jadi anak tiri kok, sejak era reformasi, kami korban konspirasi tragedi 1998-2000 dan sekarang kami jadi korban konstelasi politik, dimana distribusi kekuasaan politik kami ditinggalkan,” tulis Rumanama dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (15/10) malam

Pasalnya kata dia, pihaknya kecewa, karena tak ada representasi putra/putri asal Maluku yang dipanggil ke Kartanegara untuk ikut membantu kinerja Prabowo- Gibran kedepan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

“Kecewa juga sih, mestinya kami diberi jatah 1 menteri, masa dari papua sampai 3 orang sulawesi juga banyak, kok Maluku kosong sih,” cetusnya

Rumanama yang juga Direktur Haidar Alwi Institut ini menjelaskan, berdasarkan hasil rekapitulasi, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara sebanyak 665.371 suara, jauh meninggalkan Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar yang memperoleh 228.557 suara dan Ganjar Pranowo- Mahfud MD dengan perolehan suara 186.395.

Baca Juga: Bawaslu tak Temukan Pelanggaran Kampanye Paslon AMAN

“Kerja- kerja keras dan keberpihakan politik masyarakat Maluku ke Prabowo- Gibran mendapat balasan yang sangat mengecewakan. Kami relawan kerja benar kok ikhlas, donatur tunggal kami yakni pak haidar alwi, gak minta minta apa- apa kok,” tandasnya

Rumanama menandaskan, dukungan politik masyarakat Maluku ini harus dibalas dengan keberpihakan Prabowo- Gibran ke masyarakat Maluku, bukan malah ditinggalkan seperti ini.

“Keberpihakan politik kami memang tak bernilai, di era pak Jokowi kami juga gak dapat apa apa, program strategis pemerintah pusat seperti, Ambon New Port & Lumbung Ikan Nasional juga gagal,” ulasnya.

Berdasarkan penelitian, Haidar Alwi Institut dan beberapa journal ilmiah lainnya, di Maluku banyak potensi sumber daya alam yang lebih kaya dari negara arab, blok migas seram, blok migas seram non bula, blok masela, tambang emas gunung botak, dan banyak sumberdaya alam lainnya, masa Maluku terus di anak tiri kan oleh presiden dari masa ke masa.

“Saya sudah sampaikan ke teman- teman aktivis mahasiswa di Maluku agar turun jalan, minta keadilan kita tak boleh diam terus,” tandasnya. (S-27)