AMBON, Siwalimanews – Pencinta sepak bola dunia akan disuguhkan pertandingan kelas tinggi pada final Piala Dunia 2022 di Qatar. Dua raksasa bola yang mewakili benua Amerika dan Eropa itu adalah Argentina vs Prancis.

Duel keduanya akan ber­lang­sung di Stadion Iconic Lusail Minggu (18/12) pukul 12.00 WIT.

Kedua tim sama-sama men­cetak rekor dua kali menjuarai piala paling bergengsi di sepak bola itu.

Argentina pertama kali men­jadi juara pada tahun 1978 saat menjadi tuan rumah, setelah mengalahkan Belanda dengan skor 3-1.

Argentina yang kala itu dila­tih César Luis Menotti meng­angkat trofi juara world cup setelah mengalahkan Belanda pada laga bersejarah yang berlangsung 25 Juni 1978 di Stadion Monumental, Buenos Aires.

Baca Juga: Komisi V DPR akan Tinjau Kerusakan Infrastruktur di Maluku

Argentina kali terakhir menjuarai Piala Dunia pada 1986 atau 36 tahun yang lalu.

Kala itu, skuad Albiceleste yang masih diperkuat sang legenda, Diego Maradona, merebut gelar Piala Dunia 1986 setelah mengalahkan Jerman Barat di final.

Argentina mengalahkan Jerman Barat dengan skor 3-2 dalam laga final yang digelar di Estadio Azteca, Meksiko, pada 29 Juni 1986.

Tiga gol Argentina dicetak oleh Brown (23′), Valdano (55′), serta Burruchaga (83′), sedangkan Jerman Barat hanya mampu membalas dua gol melalui Rummenigge (74′) dan Voller (80′).

Jejak Prancis

Timnas Perancis tercatat 3 kali menembus babak final Piala Dunia yakni tahun 1998, 2006 dan 2018.

Dalam 3 kesempatan tampil di partai puncak, Les Bleus 2 kali sukses menjadi juara, dan 1 kali kalah di final atau menjadi runner up.

Keberhasilan Perancis menjadi juara diraih pada tahun 1998 dan 2018. Sementara di final Piala Dunia 2006, Les Bleus kalah dari Italia di final melalui babak adu penalti. Di Piala Dunia 2022 Qatar, Timnas Perancis menyandang status juara bertahan.

Hal ini dikarenakan pada edisi terakhir Kylian Mbappe dan kawan-kawan sukses meraih gelar juara Piala Dunia 2018 di Rusia. Pada laga final Piala Dunia 2018, Perancis sukses menumbangkan Kroasia de­ngan skor 4-2. Itu merupakan gelar ke-2 Les Bleus dalam 15 kali keikut­sertaannya di turnamen sepak bola terakbar ini. Pertama kali Perancis menjadi juara Piala Dunia adalah tahun 1998.

Saat itu, Les Bleus yang diperkuat pemain-pemain top se­perti Zinedine Zidane, Thierry Henry, Emmanuel Petit, hingga Didier Des­champs, yang juga mengantar Perancis jadi juara Piala Dunia 2018 sebagai pelatih.

Final Ideal

Pertandingan kedua tim meru­pakan final ideal, dimana duel antara pemain-pemain top di level terbaik­nya. Penonton dan penikmat sepak bola dunia jelas akan dimanjakan dengan penyajian kedua tim.

Baik Argentina maupun Prancis sama-sama berambisi dan mengu­sung misi besarnya. Partai puncak berebut tropi bergengsi ini, Argentina berambisi menghantar Lionel messi jadi juara dunia sekaligus menegaskan statusnya sebagai pe­main terbaik sepanjang masa.

Sementara itu, Prancis yang ber­status juara bertahan, mengusung ambisi besar untuk menjadi tim yang bisa jadi juara Piala Dunia beruntun (back to-back Champion) setelah puluhan tahun tidak ada tim yang berhasil melakukannya pasca Brasil di Piala Dunia 1958 dan 1962.

Argentina dalam sepanjang laga Piala Dunia Qatar, memang memiliki semangat tim yang cukup tinggi. Tim asuhan Lionel Scaloni ini tahu bagaimana menghadapi situasi dalam pertandingan.

Laga ini dipastikan akan sengit, sebab La Abiceleste dan Les Bleus sama-sama mengincar gelar juara Piala Dunia untuk ketiga kalinya.

Final Piala Dunia 2022 tidak hanya menjadi adu kekuatan antara Argentina melawan Prancis. Secara spesifik, ini akan menjadi duel antara rekan setim di Paris Saint Germain, yaitu Lionel Messi dan Kylian Mbappe.

Keduanya sama-sama mencetak total lima gol, dan bersaing untuk perebutan golden shoe untuk gelar pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2022. Tidak hanya itu, Messi dan Mbappe juga termasuk dalam deretan nama yang bersaing untuk Golden Ball atau Sepatu Emas, penghargaan pemain terbaik dalam sebuah edisi Piala Dunia.

Jika mengacu pada rapor Who­Scored, keduanya memang layak untuk mendapatkan Golden Ball. Lionel Messi yang sudah bermain dalam enam pertandingan Argentina atau setara dengan 571 menit, men­cetak lima gol dan tiga  assist. Rapornya mencapai 8,14.

Sementara itu, Kylian Mbappe tidak meraih menit bermain seba­nyak Messi. Ia memang tampil enam kali, tetapi lima kali sebagai starter dan sekali datang dari bangku ca­dangan saat lawan Tunisia.

Menit yang dikumpulkan Mbappe adalah 477, mengingat Prancis tidak pernah bermain lebih dari 90 menit di fase gugur. Dengan torehan lima gol dan dua assist, Mbappe memiliki rata-rata rapor 7,84.

Bagi Lionel Messi, memenangi Piala Dunia 2022 akan menjadi pun­cak pencapaiannya di sepak bola. Ia sudah memenangi semua trofi yang tersedia di level klub. La Pulga juga meraih gelar Piala Dunia U20, Olim­piade, dan terakhir Copa America 2021 beserta la Finalissima.

Memenangi Piala Dunia 2022 akan membuat Messi merasakan gelar terakhir yang belum pernah diper­olehnya. Selain itu, ini akan menjadi pembalasan setimpal atas kegaga­lannya meraih Piala Dunia 2014. Ketika itu, Argentina dikalahkan Jerman 1-0 melalui gol Mario Gotze di final yang digelar di Stadion Maracana, Brasil.

Dibandingkan Lionel Messi yang sudah meraih 7 Ballon d’Or, pen­capaian gelar Kylian Mbappe secara individual tidak sebaik La Pulga. Sang eks penyerang AS Monaco belum pernah mendapatkan Ballon d’Or. Namun, ia sudah mendapatkan yang diimpikan Messi: meraih gelar Piala Dunia pada 2018, ketika Pran­cis mengalahkan Kroasia 4-2.

Seperti diketahui, Argentina kebih dahulu melenggang ke final usai menumbangkan Kroasia di babak semifinal dengan skor 3-0. La Albi­celeste terus menunjukan performa menjanjikan sejak kalah 1-2 dari Arab Saudi di laga pembuka fase grup.

Menghadapi Prancis di final Piala Dunia 2022, tentu menjadi ujian berat bagi Argentina. Pasalnya, Les Bleus merupakan tim yang mengalahkan Le Albiceleste di babak 16 besar Piala Dunia 2018 Rusia dengan skor 4-3.

Dikutip dari The Guardian, Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi me­ngatakan,  timnya sangat ingin men­jadi juara. Namun Messi menyadari Prancis merupKn lawan yang kuat dan sulit dikalahkan.

Bagi Messi, final Piala Dunia 2022 menjadi momen yang emosional. Pasalnya,  pemain 45 tahun itu me­ngungkapkan, kalau Piala Dunia 2022 Qatar akan menjadi panggung terakhirnya di ajang bergengsi itu.

Lain halnya dengan Prancis yang menjadi rival Argentina. Les Bleus mengincar gelar juara beruntun apabila mampu mengalahkan Argentina di final. Namun pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps meng­ingat­kan anak asuhnya untuk was­pada. Pasalnya, Argentina terus me­nunjukan konsistensinya sepanjang laga, terutama Lionel Messi yang menjadi motor utama serangan.

Seperti diketahui, baik Argentina maupun Prancis saat ini sama-sama mengoleksi dua  gelar Piala Dunia. Prancis meraih gelar Piala Dunia 1998 dan 2018. Sementara  dua  trofi Argentina peroleh dari Piala Dunia 1978 dan 1986. (S-07)

Head to Head

Argentina vs Prancis

Dari skor head to head, Argentina lebih unggul dari Prancis dalam lima  pertemuan terakhir. Lae Albiceleste mencatat tiga kemenangan dan dua kali tumbang atas Les Bleus.

Namun, di laga terakhir yang berlangsung di Piala Dunia 2018 Prancis sukses meraih kemenangan 4-3. Performa Les Blues sepanjang turnamen pun cukup impresif sehi­ngga laga kali ini diprediksi ber­langsung sengit.

Hasil 5 Pertemuan Terakhir Argentina vs Prancis

2018 Prancis vs Argentina 4-3

2009 Prancis vs Argentina 0-2

2007 Prancis vs Argentina 0-1

1986 Prancis vs Argentina 2-0

1978 Argentina vs Prancis 2-1

Hasil 5 Pertandingan Terakhir Argentina

Argentina vs Kroasia 3-0

Belanda vs Argentina 2-2 (adu penalti 3-4)

Argentina vs Australia 2-1

Polandia vs Argentina 0-2

Argentina vs Meksiko 2-0

Hasil 5 Pertandingan Terakhir Prancis

Prancis vs Maroko 2-0

Inggris vs Prancis 1-2

Prancis vs Polandia 3-1

Tunisia vs Prancis 1-0

Prancis vs Denmark 2-1

Susunan Pemain

Argentina asuhan Lionel Scaloni diperkirakan tampil dengan formasi 5-3-2 saat menghadapi Prancis. Duet Lionel Messi dan Julian Alvarez bakal menjadi andalan di lini depan.

Selain itu, Rodrigo de Paul, Enzo Fernández, dan Alexis Mac Allister, yang tampil bagus dalam beberapa laga bakal dipercaya mengatur lini tengah. Adapun sisi sayap diper­kirakan diisi oleh Nehuel Molina, dan Nicolas Tagliafico.

Sementara Prancis di lain pihak, diperkirakan mengandalkan Olivier Giroud, sebagai penyerang tunggal dalam formasi 4-2-3-1. Dia bakal didukung trio gelandang serang Ousmane Dembélé, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappé untuk mencetak gol.

Laga melawan Prancis, Pelatih Argentina, Lionel Scaloni menerapkan skema (5-3-2) dengan menurunkan pemain Emiliano Martínez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Lisandro Martinez, Nicolás Otamendi, Nicolás Tagliafico; Rodrigo de Paul, Enzo Fernández, Alexis Mac Allister; Lionel Messi dan Julián Álvarez.

Sedangkan Pelatih Prancis, Didier Deschamps menerapkan skema (4-2-3-1) lawan Argentina. Berikut para pemainnya: Hugo Lloris; Jules Koundé, Raphaël Varane, Ibrahima Konaté, Theo Hernández; Aurélien Tchouaméni, Youssouf Fofana; Ousmane Dembélé, Antoine Griez­mann, Kylian Mbappé dan Olivier Giroud. (S-07)