DOBO, Siwalimanews – Kurang lebih 306 tenaga guru honorer yang sebelumnya mengajar di Kabupaten Aru, kini terancam dirumahkan, karena nama mereka tidak terdaftar dalam basis data BKN.

Lantaran terancam dirumahkan, ratusan guru honorer ini, memperjuangkan nasib mereka dengan bertemu DPRD dan hasilnya, terungkap para guru honorer ini lalai atau tidak mengupload data mereka pada sistem dapodik, akibatnya identitas mereka tidak tercover dalam system, dengan demikian nama mereka tidak tercover dalam basis data BKN jalur PPPK.

Terkait nasib 306 tenaga guru honorer tersebut Bupati Aru Johan Gonga menjelaskan, ratusan tenaga guru honorer tersebut tidak melalukan registrasi secara rutin dan berkala pada sistem dapodik. Ini merupakan kelalaian dari mereka sendiri, akibatnya nama mereka tidak terbaca di BKN.

“Mereka sendiri acuh untuk mengupload data mereka sendiri yang akhirnya, data mereka tidak terbaca dalam sistem data base yang ada di BKN,” ungkap bupati kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (24/1).

Sesuai regulasi yang ada kata bupati, mau tidak mau ratusan tenga honorer yang namanya tidak tercover dalam base data BKN ini, harus dirumahkan sebagaimana regulasi yang ada. Namun, pemkab dalam waktu dekat akan melakukan lobi ke pusat demi menyelamatkan nasib ratusan guru honorer tersebut.(S-11)

Baca Juga: Koarmada III Audit Kinerja Lantamal IX Ambon