AMBON, Siwalimanews – Seiring rekomendasi Golkar yang belum ada kejelasannya, Hendrik Lewerissa membuka opsi menggandeng Abdullah Vanath sebagai wakilnya.

Ketua Golkar Maluku, Ramly Umasugi, yang sedari awal optimis bakal digandeng HL, sapaan akrab Lewerissa, sangat yakin kalau partai besutan Airlangga Hartarto itu bakal mendukungnya.

Abdullah Vanath adalah Bupati Seram Bagian Timur 2 periode dan sangat populer di dataran Seram.

Vanath dikenal sangat lihai memainkan sentimen anak adat asli, yang membuat dia mendapat dukungan penuh warga Seram dan sebagian besar warga Ma­luku, pada dua kali pilkada Ma­luku yang pernah diikutinya.

Tahun 2013, Vanath menggan­deng Marthen Maspaitella sebagai wakilnya. Sayang, Vanath dikalah­kan Said Assagaff yang berpa­sangan dengan Zeth Sahuburua.

Baca Juga: Kapolda Diminta Cekatan Tangani Masalah Hukum

Lima tahun berikutnya, Vanath digandeng Herman Koedoeboen melalui jalur independen. Sejarah kembali berulang, Vanath kalah lagi.

Kepada Siwalima, Kamis (8/8), Vanath membenarkan kalau ada komunikasi politik yang cukup intens dengan HL.

AV, begitu Vanath biasa disapa, menjelaskan, komunikasinya  bersama HL sudah berlangsung sejak lama, bukan saja di musim pilkada.

“Menyangkut info Pilgub memang itu betul, komunikasi untuk kemungkinan berpasangan dengan pak Hendrik. Jadi kalau ditanya saya jawab betul,” ungkap AV.

Bahkan bukan saja dengan HL, Bupati SBT pertama itu mengaku membangun komunikasi yang sama dengan calon lain termasuk Jeffry Apoly Rahawarin.

“Nanti terakhir arahnya ke siapa tidak bisa dijawab, karena itu bukan keputusan saya, tapi partai,” jelasnya.

Namun begitu dia berharap jika nantinya maju, maka bisa beririsan dengan skema pilkada Kabupaten Seram Bagian Timur, dimana untuk istrinya, Rohani Vanath, juga ikut Pilkada dengan dukungan koalisi Nasdem dan Gerindra.

“Karena di SBT itu istri saya maju, dan itu koalisi Gerindra-Nasdem. Jadi walaupun saya jadi maju berharap irisan tetap dalam koalisi kabupaten agar tidak mengganggu,” tegasnya.

Karenanya, AV memastikan terus membangun komunikasi dengan Nasdem agar dapat mengusung dirinya bersama HL.

“Itu yang sedang dikomunika­sikan mudah-mudahan ini mendapat titik temu,” tandasnya.

RU Masih Optimis

Terpisah, Ketua Golkar Maluku, Ramly Umasugi optimis akan men­dapatkan rekomendasi Partai Golkar.

Bupati Buru dua periode ini sa­ngat yakin akan tetap berpasangan dengan HL.

Penegasan ini disampaikan Ramly saat diwawancarai Siwalima melalui telepon selulernya, Kamis (8/8), menjawab isu HL tengah memba­ngun komunikasi politik dengan AV untuk maju di Pilkada Maluku.

Ramly menilai, informasi HL akan menggandeng AV hanya isu yang sengaja dimainkan oleh pihak tertentu yang ingin berpasangan dengan HL.

“Jadi isu itu adalah isu yang dimainkan oleh kelompok salah satu orang yang  menginginkan berpa­sangan dengan pak HL. Jadi itu biasa saja,” ungkap Ramly.

Menurutnya, HL merupakan politisi yang konsisten terhadap apa yang sudah dilakukan sehingga pasti tidak ada perubahan terkait dengan pencalonan HL-RU di pilkada Maluku.

Bahkan koalisi Gerindra-Golkar di Pilkada Maluku tidak ada peru­bahan, karena DPP Partai Golkar telah memutuskan akan mengusung dirinya bersama HL.

“Golkar tetap berkomitmen dan sudah putuskan. Jadi semua sudah selesai tinggal penyerahan reko­mendasi saja,” bebernya.

Sehari sebelumnya, Ramly me­ngaku belum menerima fisik rekomendasi Golkar, lantaran belum ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus.

Menurutnya, sekjen Golkar saat ini sementara menjalankan tugas negara di Amerika Serikat sehingga rekomendasi belum dapat ditanda­tangani.

“Rekomendasi untuk pilkada Maluku  sudah diproses tapi belum ditandatangani karena sekjen sedang di Amerika,” yakin Ramly, Rabu (7/8).

Sekjen lanjut Ramly, diagendakan baru tiba di Indonesia pada tanggal 11 Agustus mendatang dan langsung menandatangani rekom keduanya.

Mantan Bupati Buru dua periode itu menegaskan jika tidak ada aral melintang, rekomendasi kepada keduanya akan diserahkan 12 Agustus pekan depan.

Peluang AV 

Diberitakan sebelumnya, sepekan pasca bertemu Airlangga Hartarto, HL yang awalnya akan berpasangan dengan Ramly Umasugi, belum juga mengantongi rekomendasi Golkar.

Dalam situasi yang tak pasti, HL, dikabarkan mulai membangun komunikasi dengan sejumlah pimpinan partai politik di Jakarta.

Tujuannya satu saja, dia harus punya cukup kursi untuk maju di Pilkada, seandainya rekom Golkar tak turun kepadanya dengan Ramly.

Skenario baru pun disusun. Jika tanpa Golkar, HL sudah siapkan opsi pasangan baru, yang punya elek­tabilitas moncer.

Lalu siapa yang dilirik HL? Adalah AV, yang punya jam terbang tinggi di pilkada Maluku. Berbekal elektabilitas tinggi, AV diyakini bakal jadi rebutan parpol.

Berburu Partai

Selain mempersiapkan skenario cadangan, HL dikabarkan sedang berburu rekomendasi partai di Jakarta. Tujuannya untuk jadi cadangan, bila Ramly dan Golkar tak jadi bergabung.

Kabar terbaru, Ketua Gerindra Maluku itu sudah mengantongi rekomendasi dari partai non seat, PSI.

Ronald Kneffel, Ketua PSI Maluku membenarkan telah memberikan dukungan kepada HL untuk maju di Pilkada Maluku.

Kepada Siwalima melalui sam­bungan telepon, Rabu (7/8) Ronald mengaku sedang memimpin rapat mengatakan, dukungan PSI ke HL diberikan sesuai arahan dari DPP PSI.

Tak berhenti di situ, Anggota DPR itu juga dikabarkan sedang menjalin komunikasi politik dengan Perindo, PKB dan Hanura.

Sementara itu Ketua Perindo Maluku, Muhammad Isa Raharusun mengaku sampai saat ini belum ada keputusan terkait siapa yang akan diusung dalam pilkada Maluku.

“Sampai sekarang belum ada keputusan soal siapa yang akan diusung,” ujar Raharusun kepada Siwalima, Rabu (7/8).

Dia mengakui, ada lima bakal calon Gubernur yang telah men­daftar di Perindo diantaranya, Said Latuconsina, Jeffry Apoly Raha­warin, Hendrik Lewerissa, Murad Ismail dan Febry Calvin Tetelepta.

Raharusun menegaskan Perindo Maluku tidak dapat mengomentari terlalu jauh sebab kewenangan penentuan calon kepala daerah termasuk Maluku menjadi kewe­nangan DPP Perindo.

Sementara itu Ketua Partai Nasdem Provinsi Maluku, Hamdani Laturua menjelaskan persoalan rekomendasi calon gubernur hingga saat ini belum diputus DPP.

“Soal gubernur ini masih tarik ulur sebab semua calon terus melakukan lobi dengan DPP,” ujar Hamdani.

Menurutnya, semua calon calon memiliki potensi yang sama tergantung siapa yang mampu melobi ketua umum. (S-20)