AMBON, Siwalimanews – Kerja yang tidak transparan mem­buat masyarakat tidak per­caya terhadap Satgas Penanganan Covid-19 Maluku dan Kota Ambon.

Banyak warga yang divonis positif terpapar Virus Corona, na­mun bukti hasil uji swab dari labo­ratorium tidak diberikan. Malah ada yang meminta berulang kali, tetapi gugus tugas ogah memberikan.

Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Klas II Ambon, Budi Santoso mengatakan, warga yang diinformasikan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan atau satgas bisa mengkonfirmasikan ke BTKLPP untuk memastikan informasi itu.

‘’Mereka bisa melakukan cross check ke kami, atas nama si A mi­salnya, umurnya sekian, jenis kelamin apa, apakah benar misal­nya itu dinyatakan positif,” kata Budi kepada Siwalima, di ruang kerja­nya Selasa (6/10).

Budi mengatakan, BTKLPP akan terbuka menjelaskan. Olehnya masyarakat dipersilakan melaku­kan cross check jika membutuh­kan kepastian. “Petugas siap membantu mas­yarakat yang membutuhkan infor­masi melalui layanan pengaduan,” ujarnya.

Baca Juga: Pasien Positif tanpa Gejala di Buru Naik Tajam

Budi menjelaskan, pihaknya me­nerima sampel spesimen swab untuk diuji dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

“Sampel dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota masuk ke Dinas Kesehatan Provinsi, setelah itu baru provinsi yang distribusi ke BTKLPP. Sampel yang masuk juga disertai dengan identitas sampel itu, minimal ada nama, umur, jenis kelamin dan asal,” terangnya.

Identitas lebih lengkap, kata Budi, seperti orang yang statusnya seba­gai pasien suspek, pasien kontak erat dengan pasien ter­konfirmasi. Itu diberikan untuk ke­pentingan penye­lidikan epide­mio­loginya.

Lanjut Budi, setelah sampel se­lesai diperiksa, hasilnya dikemba­li­kan ke Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. “Karena yang mengirim itu provinsi, jadinya kita akan me­ngirim hasil itu ke provinsi, nanti provinsi yang akan meneruskan dan akan menginformasikan ke pihak-pihak yang mengirim sam­pel itu,’’ kata Budi.

Jumlah sampel yang dikem­bali­kan sama seperti yang diberikan disertai hasil uji laboratorium.

‘’Kita kembalikan dengan hasil pemeriksaan lab. Identitasnya dan nomor lab, itu lengkap kita beri­kan,’’ jelas Budi.

Budi menambahkan, BTKLPP sebelumnya juga mempunyai program melakukan tracing ke pasien atau kontak erat.

‘’Kita juga punya program yang dipadukan juga oleh Dinkes Kota. Misalnya setelah kita koordi­nasikan dengan dinas kita mela­kukan kontak tracing langsung ke masyarakat de­ngan mendampingi petugas pus­kes­mas. Kita yang mengambil lang­sung ke lapangan, kita peroleh data, kita peroleh sampel kemudian kita laporkan ke Dinkes Provinsi Maluku, itu kegiatan kita awalnya sebelum kita melatih petugas untuk lakukan tracing ke pasien dan kontak erat seperti sekarang,’’ tandasnya. (S-39)