DOBO, Siwalimanews – Puskesmas Siwalima menggelar lomba gerakan masyarakat peduli stunting yang dipusatkan di Gedung Kesenian Sita Kena Dobo, Kamis (10/11).

Kegiatan yang bertemakan Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku ini digelar dalam tangka menyongdong Hari Kesehatan Nasional ke-58 tahun ini.

Kepala Dinas Kesehatan Aru Watty Gunawan saat membuka kegiatan itu mengatakan, sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting, untuk itu pada kegiata ini akan dijelaskan agar tidak ada yang salah persepsi.

“Jadi stunting ini bukan suatu penyakit, tetapi masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya,” jelasnya.

Kondisi tubuh anak yang pendek kata Watty, seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Baca Juga: Pemkab Malteng Siapkan Beasiswa Kedokteran

Genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya, bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan  dan pelayanan kesehatan.

“Stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih,” ucapnya.

Gunawan mengajak semua masyarakat untuk bersama, peduli dan serius terhadap stunting serta dapat melakukan Potong Pele Putus Stunting di Kabupaten Aru.

“Saya tentunya berharap dengan hadirnya kegiatan-kegiatan lomba ini masyarakat dalam hal ini ibu-ibu dan para kader maupun RT/ RW dan sebagainya mari ketemu sama-sama bergandengan tangan untuk menyelesaikan masalah stunting di Aru melalui peran dan fungsi kita masing-masing,” ajaknya.(S-11)