AMBON, Siwalimanews – Diduga pungutan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum petugas Dermaga Ferry Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat telah berlangsung sejak lama.

Betapa tidak, para penum­pang yang menggunakan mobil telah antri dari pukul 10.00 WIT, sampai dengan pukul 16.00 WIT, namun bel­um juga mendapatkan giliran naik ke atas kapal ferry untuk menyeberang ke Dermaga Hunimua.

Para petugas di lapangan dari Dinas Perhubungan maupun ASDP yang bertugas di Dermaga Waipirit bahkan tidak memberikan kesempa­tan kepada para penumpang yang telah membeli tiket serta mengantri.

Petugas lebih memilih  me­ng­ijinkan mobil-mobil pribadi milik pengusaha maupun ke­nalan mereka untuk terlebih dahulu dinaikan ke atas kapal ferry melalui jalur samping kiri dari antrian kendaraan yang akan naik ke kapal sementara yang sudah mengantri di­biarkan menunggu.

“Katong beli tiket dan antri dari jam 10.00 pagi sampai sudah jam empat sore ini seng (tidak) di kasih naik, sedangkan pengusaha cu­man datang kasih suara dong (mereka) langsung kasih naik kapal lewat jalur samping. Ada juga yang datang dekat petugas alasan carita tiba-tiba baku pegang tangan langsung dong mobil naik, ada apa ini sistim pelayanan di Dermaga Waipirit seperti ini,” ucap Ellyas, salah satu calon pe­numpang kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (27/3).

Baca Juga: Fatlolon Sampaikan Dua Tuntutan ke Komisi VII DPR

Padahal kata Ellyas, kapal ferry yang beroperasi saat itu berjumlah 4 kapal, namun anehnya mereka antri dari pagi hingga sore belum juga dapat giliran untuk naik ke kapal.

Ia menduga ada kegiatan pungli yang dilakukan oknum-oknum pe­tu­gas di dermaga sehingga de­ngan mudahnya mereka memberi­kan ruang bagi penumpang yang tak an­tri naik dengan kendaraan mereka.

“Saya duga petugas dong cari uang sampingan dengan cara seperti ini. Masa katong (kami) antri dari pagi sampe sore ini belum dapat naik juga. Sedangkan dari tadi katong perhatikan mobil-mobil bagus datang cuman klakson petugas datang bicara di mobil langsung disuruh naik,” tuturnya.

Hal yang sama juga dikemuka­kan Sainal, pengemudi mobil box ini mengaku telah antri dari jam 11.00 WIT, namun sampai dengan pukul 16.00 WIT belum juga diizinkan naik ke kapal, padahal ada 4 kapal ferry yang beroperasi.

“Saya curiga orang-orang yang petugas kasih nak dari tadi ini, mungkin kasih dong uang lalu dapat naik dengan cepat, sebab tidak antri kok bisa naik, se­dangkan kita yang antri diabaikan seperti ini,” ucapnya.

Ia berharap, pihak-pihak yang berwenang atas pelayanan di Dermaga Waipirit ini dapat melihat dan membasi oknum-oknum petugas seperti ini.

“Pelayanan di dermaga ini juga perlu ditata kembali sama seperti di Hunimua, sehingga masyarakat selaku pengguna jasa transportasi laut ini juga ikut senang,” pintahnya. (S-21) ada foto