AMBON, Siwalimanews – Satu dari komplotan pencurian yang beraksi di wilayah kota Ambon dan sekitarnya berahasil diamankan Tim Unit Resmob Ditreskrimum Polda Maluku, Kamis (26/1).

Pelaku yang diamankan yakni berinisial ID. Pemuda yang berdomissili di kawasan STAIN, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon ini diketahui merupakan aktor utama pencurian di kawasan Wayari, yang dilaporkan anggota polisi  bernama Heru Setiawan.

Kasus pencurian yang terjadi, Kamis (17/1),  pelaku yang diketahui bergerak bersama satu orang rekannya yang kini masih buron berhasil menggasak uang tunai sbesar Rp30 juta, dan 4 unit handphone (HP) masing-masing merk Vivo V20SE, Samsung A8, Pocco S3 Pro, dan Oppo F3.

Kasus ini terungkap setelah tim Resmob melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian tersebut, dimana tim mengantongi keberadaan 1 unit HP korban yang dicuri pelaku.

“Dari hasil penyelidikan unit Resmob mendapatkan informasi tentang keberadaan 1 unit Hp Vivo V20SE yang hilang, yang saat itu sementara digunakan oleh warga Nania berinisial IS,” jelas Dirkrimum Polda Maluku Kombes Andi Iskandar, kepada wartawan, Sabtu (28/1).

Baca Juga: Walikota: Pemkot tak Punya Kewenangan Atur Transportasi Online

Dengan dikantonginya nama IS, tim selanjutnya mengamankan IS di rumahnya. Kemudian hasil interogasi, IS mengaku membeli HP tersebut dari S seharga Rp1.250.000. Meunculnya nama S membuat tim kembali melanjutkan pengembangan dengan menyambangi rumah S di kawasan STAIN.

Sama seperti pengakuan IS, S juga mengaku mendapat HP tersebut dari pelaku.

“Ada sejumlah pengembangan yang akhirnya mengarah ke pelaku ID, tim kemudian bergerak dan mengamankan yang bersangkutan dikediamannya di daerah STAIN,” beber Dirkrimum.

Dari hasil pengembangan, pelaku mengaku bergerak bersama rekannya bernisial F yang kini dalam pencarian.

Diketahui juga sepak terjang komplotan ini bukan baru pertama kali. Mereka diketahui pernah melakukan perbuatan yang sama disejumlah wilayah di Kota Ambon.

“Pelaku dan komplotannya bukan baru pertama kali lakukan aksi pencurian, mereka sudah sering melakukan aksi serupa di sejumlah wilayah,” jelas Dirkrimum. (S-10)