AMBON, Siwalimanews – Presiden Joko Widodo mene­gaskan pentingnya desain per­tahanan dan keamanan negara di titik-titik terluar Negara Kesa­tuan Republik Indonesia (NKRI).

Demikian diungkapkan, Presi­den Jokowi saat kunjungan kerja­nya di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, Kamis (15/9).

Menurut orang nomor satu di Indonesia ini, potensi yang ada di Kabupaten MBD harus dilihat secara detail.

“Kabupaten Maluku Barat Daya ini adalah termasuk kabupaten terluar sebelah timur, paling timur selatan. Setelah kita meli­hat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, kemudian Kabupa­ten Kepulauan Aru, kemudian Kota Tual, Saumlaki, kita melihat perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan ne­gara, di titik mana kira-kira yang paling tepat. Ini penting karena memang ini potensi yang ada di sini perlu dilihat secara detail,” ungkap Presiden dalam keterangannya di Kota Tiakur, Ka­bupaten MBD, seperti dilansir dari situs resmi www.presidenri.go.id.

Pada kesempatan tersebut, Pre­siden Jokowi mengajak Menteri Per­tahanan Prabowo Subianto. Keduanya melihat salah satu titik terluar NKRI yakni Pulau Leti yang berbatasan dengan Timor Leste. Pulau Leti tersebut terlihat dari seberang Pantai Tiakur, tempat presiden dan rombongan melaku­kan keterangan pers.

Baca Juga: Sambangi Tiga Daerah, Presiden Salurkan Sejumlah Bantuan

“Hari ini saya dengan Pak Men­han, Pak Menteri KKP, dan Menteri PU melihat titik-titik yang tadi saya sebutkan dalam rangka sekali lagi pertahanan dan keamanan nega­ra,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Pertaha­nan Prabowo Subianto dalam ke­sempatan yang sama mengatakan, 2,5 tahun yang lalu Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pihak­nya untuk membuat suatu desain besar pertahanan negara.

Hal tersebut termasuk juga ba­gaimana pengamanan jalur-jalur laut kepulauan di Indonesia yang menjadi jalur bagi 60 persen per­dagangan laut dunia. “Kekayaan kita sangat besar di wilayah ini, sangat-sangat besar, tidak hanya kekayaan ikan, tetapi juga keka­yaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,” ujar Menhan.

Menhan menyebutkan, masa de­pan kekayaan Indonesia sebagian besar akan ada di Indonesia timur. Untuk itu, pulau-pulau terluar di ka­wasan tersebut harus dirancang untuk menjadi bagian dari perta­hanan negara.

“Pulau-pulau terluar di kawasan ini memang harus sudah kita rancang untuk menjadi bagian dari pertahanan kita. Tentunya ini akan kita lakukan dengan teliti dan mengikut sertakan semua lem­aga terkait,” tandas Menhan.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut, Men­teri Pekerjaan Umum dan Peru­mahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Bagi Bansos dan Berdialog

Setelah berkunjung ke Kabupa­ten Kepulauan Aru, Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan ke­mudian melanjutkan kunjungan kerjannya ke Kabupaten Maluku Barat Daya, Kamis (15/9).

Tiba di Bandara Jos Orno Imsula, di Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, presiden dan rombo­ngan langsung menuju Pasar Rak­yat Kalwedo, untuk menyerahkan bantuan sosial kepada para peda­gang pasar disana dan pedagang kaki lima.

Selain para pedagang, presiden juga akan menyerahkan bantuan sosial berupa BLT BBM dan sem­bako kepada masyarakat penerima manfaat di Kantor Pos Cabang Pembantu Tiakur.

Selanjutnya, presiden bersama ibu dan rombongan menuju Desa Werwaru, untuk bertemu sekaligus berdialog dengan para peternak kerbau. Usai berdialog, pada sore harinya,  presiden dan ibu kemudian menuju ke Bandara Jo Orno Imsula, untuk meninggalkan bumi Kalwedo menuju Bandara Internasional Pattimura Ambon, untuk kemudian bertukar pesawat.

Setelah beristirahat sejenak, pre­siden bersama ibu dan rombo­ngan ke­mudian menuju ke pesawat Ke­pre­sidenan Indonesia-1 untuk lepas landas meninggalkan Kota Ambon, Provinsi Maluku kembali ke Jakarta.

Turut mendampingi presiden dan Ibu Iriana dalam kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Maluku yakni, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, serta Komandan Paspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko.

Ini Kata Presiden

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana meninjau penyerahan ban­tuan sosial di Kantor Pos Dobo, Ka­bupaten Kepulauan Aru, Kamis (15/9).

Disela-sela peninjauan itu presi­den menjelaskan, pemerintah te­lah menyalurkan bantuan lang­sung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) kepada para penerima manfaat di 461 kabupaten/kota di Tanah Air.

“Sampai hari ini pemerintah telah membagikan 8.179.000 orang dan sudah naik pada angka 461 kabu­paten dan kota. Kalau kemarin 431 sekarang 461, lompatannya cepat sekali,” ujar presiden

Presiden berharap, kecepatan pembagian BLT BBM akan ber­dampak baik pada daya beli mas­yarakat, sehingga perekonomian nasional tetap terjaga.

“Kita harapkan dengan kecepa­tan pembagian BLT BBM ini, daya beli rakyat dan konsumsi rakyat tidak turun,” harap presiden.

Selain BLT BBM, Presiden Jokowi juga menyerahkan bantuan lain be­rupa sembako dan BLT kepada pe­serta program keluarga harapan (PKH). Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana di Kantor Pos Dobo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga.

Usai pemberian bantuan di Kantor Pos Dobo, sekitar pukul 10.52 WIT, Presiden bersama Ibu dan rombo­ngan menuju ke Bandara Rar Gwamar Dobo, untuk selanjutnya melakukan penerbangan menuju ke Bandara Jos Orno Imsula di Kabu­paten MBD dengan pesawat ATR 72-500 Citilink.

Ribuan Warga Banjiri

Kerinduan untuk melihat langsung Presiden Republik Indonesia oleh warga Kota Dobo, Kabupaten Aru, akhirnya terobati, dimana Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana, Kamis (15/9) menginjak kaki mereka di bumi jargaria.

Tek heran jika ribuan warga membanjiri Kota Dobo sejak pukul 07.00 WIT hingga pukul 09.15 WIT, dimana Presiden bersama Ibu Iriana dan rombongan melintasi jalan menuju ke Pasar Jargaria tempat dimana presiden akan membagikan bantuan.

Walau pun hanya kurang dari 2 jam Presiden menginjakan kakinya di Kota Dobo, namun warga Dobo mengaku, sudah mengobati kerinduan mereka, sebab walaupun hanya sesaat, namun mereka sudah bertatap muka secara langsung.

“Walaupun hanya sesaat tapi kita lihat secara tatap muka, itu su­dah sangat berarti sekaligus mengobati kerinduan akan pimpi­nan kita  yang mau turun melihat warganya hingga ke pelosok ne­geri,” ungkap Ibu Lena, salah satu ibu rumah tangga yang ditemui Siwalima di depan Kantor Pos Kota Dobo, sesaat setelah kunjungan presiden. (S-06/S-11)