AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Kesehatan Maluku Meikyal Pontoh mengklaim telah mencairkan insentif  tenaga medis yang menangani Covid-19 di RSUD Haulussy. Selain insentif nakes di RSUD dr. Haulussy, insentif nakes pada rumah sakit lain juga sudah dicairkan seperti di balai diklat dan balai pelatihan.

“Kalau untuk insentif nakes di RSUD Haulussy sudah kita cair tiga bulan,” kata Pontoh kepada Siwalima di kantor Gubernur Maluku, Kamis (8/10).

Pontoh menerangkan, pencairan insentif nakes dilakukan untuk Maret, April dan Mei 2020. “Baru tiga bulan kita cairkan, karena anggaran yang diberikan hanya untuk tiga bulan,” jelas Pontoh.

Ditanya bagaimana dengan insentif untuk bulan Juni, Juli Agustus dan September dirinya mengaku belum ada arahan.

“Belum ada arahan dari atasan untuk pembanyaran bulan selanjutnya, karena yang kita bayar sesuai dengan petunjuk teknis,” tandasnya singkat tanpa menjelaskan seperti apa juknisnya.

Baca Juga: Buruh Sampah Dipecat, FPD Minta Penjelasan Kadis LHP

DPRD Dorong Bayar

DPRD Maluku meminta, pihak RSUD dr M Haulussy maupun Dinas Kesehatan Maluku untuk segera membayar insentif tenaga kesehatan (Nakes).

Selama  6 bulan sejak Maret hingga Agustus 2020, sebanyak 58 Nakes  pada RSUD dr M Haulussy belum mendapatkan insentif.

Wakil Ketua DPRD Maluku, Aziz Sangkala mempertanyakan, mengapa sampai saat ini insentif nakes belum dibayarkan.

Karena pembayaran insentif nakes tidak dilakukan melalui dana refocusing melainkan melalui APBN.

“Kami binggung dan menjadi pertanyaan kami sampai sekarang, kok kenapa selama ini belum juga bisa diselesaikan sehingga terus menjadi polemik,” ujar Sangkala.

Menurutnya, seharusnya persoalan pembayaran insentif nakes secara khusus di RSUD Haulussy tidak boleh terjadi, sebab tenaga medis selama terus memberikan pelayanan tetapi disisi lain keluarga mereka juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.

Politisi PKS ini mendorong kepada semua pihak yang membuat pengusulan dan pembayaran insentif nakes di RSUD Haulussy, agar dapat menyelesaikan persoalan insentif tenaga kesehatan yang sudah beberapa bulan ini belum dibayarkan.

Sangkala juga meminta, Kepada Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, untuk terus memfasilitasi persoalan data yang ada, dengan mengkomunikasikan bersama RSUD Haulussy agar masalah ini bisa segera dituntaskan.

“Tolong Dinas Kesehatan dan gugus tugas untuk segera fasilitasi agar masalah ini bisa cepat selesai, dan kalau memang masalahnya di rumah sakit maka harus terus komunikasikan agar masalah ini bisa cepat tuntaskan,” pintanya.

Sangkala mengingatkan, agar keterlambatan insentif itu tidak mempengaruhi kinerja para nakes kepada pasien Covid-19 yang saat ini sementara membutuhkan bantuan. “Jangan bikin tenaga medis banyak pikiran termasuk masalah-masalah insentif ini,” tandasnya.

Sangkala berharap kepada nakes agar terus optimal dalam memberikan pelayanan kepada pasien-pasien yang ada di rumah sakit, sehingga pasien dapat mengalami kesembuhan.(S-39)