Polri Pastikan Rekrutmen Akpol Transparan

AMBON, Siwalimanews – Kepolisian Republik Indonesia menegaskan bahwa, proses rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) berlangsung transparan dan tidak bisa dimanipulasi.
Dengan sistem seleksi yang ketat dan berbasis teknologi, Polri memastikan penggunaan calo atau pihak ketiga untuk meloloskan peserta adalah sia-sia.
Hingga saat ini, jumlah pendaftar rekrutmen Akpol mencapai 8.016 orang, sementara total pendaftar untuk seluruh jalur rekrutmen Polri, termasuk Tamtama dan Bintara, mencapai 116.732 orang, dengan jumlah terbanyak berasal dari pendaftar Bintara.
“Sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jalur masuk Akpol hanya ada satu, yaitu jalur reguler. Tahun ini tidak ada lagi dikotomi jalur rekpro atau kuota khusus,” ujar Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Dedi Prasetyo, dalam rilisnya yang dishare melalui Bidhumas Polda Maluku, Senin (3/3).
Ia menegaskan, seluruh tahapan seleksi dilakukan secara transparan. Para calon taruna dapat melihat langsung hasil tes mereka secara real-time di layar yang disediakan panitia seleksi.
Baca Juga: Salah Paham, Kamal & Nuruwe Sempat Bentrok Jalan Trans Seram Diblokir“Setelah tes renang, calon taruna bisa langsung melihat waktu dan skornya. Begitu pula dengan tes lari dan ujian lainnya, nilai langsung muncul dan terpampang di layar agar semua peserta bisa melihat,” jelasnya.
Dengan sistem ini lanjutnya, para peserta bisa menghitung sendiri bobot nilai mereka berdasarkan hasil tes akademik, psikologi, serta uji jasmani.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur oleh calo atau oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang. Seleksi anggota Polri sepenuhnya bergantung pada kemampuan dan kesiapan calon peserta.
“Sudah banyak kasus di mana masyarakat tertipu, sudah menyerahkan sejumlah uang, tetapi anaknya tetap gagal,” tegasnya.
Seluruh jajaran kepolisian diminta untuk terus mengedukasi masyarakat tentang sistem seleksi yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH). Jika ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban penipuan oleh calo, ia meminta agar segera melapor ke pihak berwajib.
Dia juga menyampaikan bahwa proses seleksi Akpol dilakukan melalui beberapa tahapan, baik di tingkat panitia daerah maupun pusat.
“Tahapan seleksi di tingkat panitia daerah yaitu, pemeriksaan administrasi awal; pemeriksaan kesehatan tahap I; Tes psikologi tahap I dengan sistem Computer Assisted Test (CAT),” rincinya.
Selanjutnya, Tes akademik tahap I (CAT) mencakup: Pengetahuan umum (termasuk UU Kepolisian); wawasan kebangsaan (UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika); Tes penalaran numerik; Bahasa Indonesia; Tes EKG; Uji kesamaptaan jasmani dan pemeriksaan antropometrik.
“Berikutnya, pemeriksaan kesehatan tahap II; Tes psikologi tahap II melalui wawancara; Pemeriksaan administrasi akhir; Sidang terbuka penetapan kelulusan tingkat daerah,” sebutnya.
Selain itu tahapan seleksi di tingkat panitia pusat: Pemeriksaan administrasi; Pemeriksaan kesehatan tahap I dan II; Tes mental dan ideologi berbasis CAT; Tes akademik (TPA dan Bahasa Inggris) dengan CAT; Tes psikologi wawancara; Uji kesamaptaan jasmani dan pemeriksaan antropometrik; Pemeriksaan penampilan; Sidang terbuka penetapan kelulusan tingkat pusat.
“Kami berharap masyarakat semakin memahami bahwa keberhasilan dalam seleksi Akpol hanya ditentukan oleh kesiapan dan kemampuan masing-masing peserta,” katanya.
Ditambahkan, jika ada pihak yang mencoba melakukan kecurangan dalam proses seleksi, Polri tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum. (S-25)
Tinggalkan Balasan