JAKARTA, SiwalimanewsMabes Polri memastikan Komandan Kompi Batalyon A Brimob Polda Maluku Iptu Laurens Tenine, meninggal dunia lantaran terjangkit virus corona atau Covid-19, bukan akibat penyuntikan vaksin AstraZeneca.

“Dilakukan sampel pemeriksaan Covid-19 (RT – PCR) di RS Haulussy Ambon dengan hasil positif,” kata Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu (7/4).

Argo menjelaskan, perwira kepolisian itu meninggal ketika keluarga pasien tiba ke RS Bhayangkara dengan keluhan tidak sadarkan diri.

Kemudian, kata dia, dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter. Didapatkan tidak ada respon nafas dan nadi dari pasien.

Selanjutnya dilakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 1 siklus, dan dinyatakan tidak berhasil.

Baca Juga: Ambon Terancam Kembali ke Zona Merah

“Pasien juga diperiksakan rekam jantung dengan alat EKG didapatkan hasil no respon. Untuk refleks pupil dan kornea negatif dan dinyatakan meninggal dunia pukul 07.17 WIT,” ujarnya.

Diketahui, Laurens meninggal usai sempat mengikuti program vaksinasi dengan vaksin merek AstraZeneca yang dihelat di lapa­ngan Letkol CHR Taha­-pary, Tan­tui, Ambon pada Selasa (30/3).

Kala itu, peserta yang meng­ikuti program vaksinasi sejak hari pertama hingga hari ketiga sebanyak 500 orang anggota Polda. Mereka berasal dari Direktorat Shabara, Krimsus, Bidang Humas, Biro Rena dan Biro Ops Polda Maluku.

Program vaksinasi massal itu digelar Biddokkes Polda Maluku bertujuan untuk menguatkan anti bodi dari serangan wabah virus corona (Covid-19) yang masih meluas di Maluku.

Usai Divaksin

Sebelumnya diberitakan Koman­dan Kompi 4 Batalyon A, Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku, Iptu Laurens Tanine (LT), diduga meninggal dunia usai disuntik vaksin.

Informasi yang dihimpun, selain terlibat kegiatan vaksin, LT diketahui aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan hingga pengamanan gereja pada pelaksanaan Kamis Putih dan ibadah Jumat Agung jelang Hari Raya Paskah.

LT juga aktif bersama rekan-rekannya di batalyon memerangi Covid-19 dengan berkeliling Kota Ambon menyemprot cairan disinfektan ke sejumlah area publik hingga tempat-tempat ibadah dan perkantoran.

Salah satu kerabat dekatnya mengaku, LT baru merasakan tak enak badan usai menjalani vaksin. Sebelum meninggal,  oleh keluarganya, LT dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Jadi, almarhum itu usai divaksin sudah mengeluhkan sakit. Nah, puncaknya pada Sabtu (3/4) malam, sekitar pukul 24.00 WIT, almarhum mulai mengeluhkan sakit di ulu hati. Bagian kaki juga terasa ngeri dan tidak bisa tidur. Almarhum memilih membaringkan badan di sofa. Dalam kondisi tersebut, sakit almarhum tidak hanya di ulu hati, tapi mulai terasa sesak nafas. Tidak tahan melihat kondisi almarhum, istrinya lalu meminta dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan perawatan intensif,” kata kerabat almarhum yang tidak mau namanya dikorankan kepada Siwalima, Minggu (4/4).

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat  membenarkan hal tersebut.

Ohoirat menjelaskan, Iptu LT dibawa ke Rumah Sakit Bahayangkara oleh keluarganya.

Sesampainya di Rumah Sakit Bhayangkara, dokter yang menangani almarhum mencurigai penyakit yang dideritanya dan merujuk yang bersangkutan ke Rumah Sakit Haulussy, Kudamati untuk dilakukan pemeriksaan.

“Jadi almarhum sesuai data dan informasi yang saya terima itu ketika dibawa keluarga ke Rumah Sakit Bhayangkara dokter yang melakukan pemeriksaan mencurigai penyakit yang diderita, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Haulussy Kudamati dan akhirnya meninggal dunia.  Dalam pemeriksaan almarhum diketahui meninggal akibat Covid-19,” ungkap Ohoirat.

Ditanya apakah penyabab meninggalnya almarhum akibat dampak dari vaksin atau tidak, Ohoirat tidak bisa menjelaskan lantaran menjadi kewenangan pihak dokter yang menangani almarhum.

“Untuk penyebab kematian karena vaksin saya tidak tahu, yang tahu dokter. Yang bisa saya jelaskan gejala yang dialami almarhum hingga akhirnya meninggal. Jadi dapat saya jelaskan almarhum meninggal karena Covid-19,” kata Ohoirat.

Sementara itu Satgas Covid Maluku memastikan pasien LT yang merupakan anggota Brimob Polda Maluku itu meninggal terpapar covid. “LT dibawa keluarganya untuk mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara, selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Haulussy pada Minggu (4/4) sekitar pukul 07.11 WIT sudah dengan penyakit bawaan yang menjurus ke covid. Namun dalam perawatan sekitar 7 menit, yang bersangkutan meninggal dunia,” kata Jubir Satgas Covid Maluku Dony Rerung dalam rilis yang diterima Siwalima, Minggu (4/4). (S-45)