AMBON, Siwalimanews – Tim penyidik Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mendalami kasus warga Gunung Nona, Elsa Manuhuttu (31) yang tewas gantung diri dengan kondisi tergantung menggunakan kain sarung di kamarnya.

Menurut Kassubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Iptu Julkisno Kaisupy kepada Siwalima, Kamis (26/3) motif kematian korban adalah bunuh diri tetapi masih perlu didalami.

“Menurutnya diduga bunuh diri tapi akan didalami lagi motifnya,” kata Kaisupy.

Dikatakan, motif yang dikantongi penyidik atas keterangan awal saksi yakni, Yohana Pattilemonia (61) yang adalah mertua korban me­nuturkan, bahwa korban mela­kukan tindakan bunuh diri dilan­dasi karena perma­salahan keluar­ga.

Oleh karena itu, tambah Kaisupy, penyidik perlu memeriksa kembali saksi untuk memperdalam kasus tersebut, apakah memang korban melakukan tindakan mengakhiri nyawanya karena motif persoalan rumah tangga, atau karena ada motif lain.

Baca Juga: Tanggap Corona, Polresta Gelar Operasi Nusa II

Gantung Diri

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa gantung diri kembali terjadi di Kota Ambon. Kali ini terjadi pada Elsa Manuhuttu (31) warga Gunung Nona RT. 04/08 Kelurahan. Benteng, Kecamatan. Nusaniwe ini ditemukan tewas dengan kondisi tergantung mengunakan kain sarung di kamarnya.

Belum diketahui secara pasti, penyebab korban mengakhiri hidupnya dengan cara tersebut. Namun berdasarkan keterangan keluarga, kematian korban diduga ada kaitannya dengan persoalan rumah tangga.

Kasubbag. Humas. Polresta Pulau. Ambon dan Pulau. Pulau. Lease, Iptu. Julkisno. Kaisupy, kepada wartawan di Mapolresta, Selasa (24/3) menjelaskan, kejadian penemuan mayat gantung diri ini berawal dimana mertua korban Yohana Pattilemonia (saksi) menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa saat ia hendak mengajak korban untuk pergi ke Desa Haria, Kabupaten Maluku Tengah.

“Tujuan saksi ini mau ajak korban bersama-sama ke Desa Haria, namun saat menuju kediaman korban tepatnya didalam kamar, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi leher terikat dengan kain sarung dan kedua kaki terlipat saat tergantung.,” ungkap Kaisupy.

Mendapati hal tersebut saksi kemudian memanggil warga sekitar untuk membantu mengevakuasi korban.

Pihak kepolisian dari Polsek. Nusaniwe yang mendapatkan laporan tersebut langsung mendatangi TKP dan membawa jenazah korban menuju ke Rumah. Sakit. Bhayangkara. Tantui. Ambon guna dilakukan pemeriksaan medis.

Belum diketahui penyebab peristiwa tersebut, namun berdaskan keterangan saksi sebelumnya ada permasalahan keluarga antara korban dan keluarga suami yang berada di Negeri Haria.

“Keluarga korban menolak melakukan proses autopsi karena telah mengiklaskan kematian korban,” ucap kasubag. (Mg-7)