AMBON, Siwalimanews – Kematian Nazira Tomu, wanita 18 tahun yang bermukim di Batu Tagape RT.06 / RW.16 Lorong Putri Kecamatan Sirimau Kota Ambon, masih menyisahkan misteri.

Guna mengungkap kasus ter­sebut, Satreskrim Polresta Ambon mengambil alih kasus dan membentuk tim untuk mela­kukan pendalaman kasus.

“Jadi awalnya kasus ini di tangani Polsek Sirimau, namun saat itu sudah diambil alih oleh Satreskrim Polresta Ambon. Saat ini tim peyidik sementara mela­kukan pendalaman kasus de­ngan melibatkan tim IT,”jelas Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay kepada Siwa­lima, Senin (8/1).

Dalam pengusutannya sejum­lah saksi sudah diperiksa. Pe­nyidik juga berpegang pada peme­riksaan dokter yang menyatakan ada tindakan kekerasaan berupa penga­niayaan terhadap korban.

“Sejumlah saksi sudah diperiksa termasuk orang tua korban, dan memang dari hasil pemeriksaan dokter bagian bawah leher tidak ada tanda tanda kekerasan, namun un­tuk di bagian kepala tepat di rahang gigi bagian atas hingga ke tulang hidung ada mengalami cidera yang menurut dokter akibat pengania­yaan, sehingga atas dasar tersebut penyidik butuh pendalaman lanjut,” tandasnya.

Baca Juga: RS Haulussy Dirudung Masalah, Pemprov Tutup Mata, Waris Segel Lagi

Sebelumnya, Warga Arbes Keca­matan Sirimau Kota Ambon dige­gerkan dengan penemuan jasad wanita yang sudah membusuk tepat di pos pemantau milik Kehutanan Sabtu (6/1).

Jenasah tersebut diketahui meru­pakan warga Batu Tagape RT.06 / RW.16 Lorong Putri Kecamatan Sirimau Kota Ambon bernama Nazira Tomu yang baru berusia 18 tahun.

Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay kepada wartawan, Minggu (7/1) menjelaskan, jasad wanita muda tersebut peryama kali di temukan oleh 3 remaja yang hendak melakukan foto-foto di TKP sekitar pukul 16.00 WIT.

“Para saksi awalnya mau ke tempat pemandian di Arbes, namun mereka mampir dulu ke tempat pemantaun pos kehutanan untuk melakukan foto-foto. Dalam perja­lanan  para saksi terkejut melihat ada sesosok perempuan yang dikira sedang tidur, padahal itu merupakan jasad korban,”jelas Kasi Humas mengutip keterangan para saksi.

Penasaran, para saksi lalu meng­intari tempat tersebut, setelah bera­da tepat di atas pos pemantauan para saksi mencium bau busuk dan langsung terkejut ternyata sesosok perempuan tersebut sudah meni­nggal.

“Mendapati hal itu, para saksi turun ke tempat pemandian Arbes dan langsung melaporkan temuan mereka kepada warga, selanjutnya warga menghubungi Kanit Bimas Polsek Sirimau via telepon,” pung­kasnya.

Sekitar pukul 18.10 Wit personil Polsek Sirimau yang dipimpin lang­sung Kapolsek Sirimau AKP Sally Lewerissa di TKP dan langsung mengamankan TKP serta memasang Police Line.

Disusul Unit Identifikasi Polresta Ambon yang segera mengevakuasi jenazah je RS Bhayangkara guna dilakukan otopsi.

Sementara berdasarkan ketera­ngan Ibu korban Biduri Kaisupy (55), korban telah meninggalkan rumah pada hari Kamis (4/1) untuk pergi ke teman korban yang bertempat tinggal di Kanawa. Dan sejak saat itu tidak ada lagi komunikasi dengan orang tua korban hingga jenazah korban di temukan.

Dari pemeriksaan awal diduga korban meninggal lebih dari 2 hari, karena dilihat dari kondisi mayat yang telah membusuk dan rusak pada wajah korban.

Ditambahkan, atas temuan tersebut, pihak kepolisian kini sementara melakukan penyelidikan lanjut. (S-10)