PKL Mardika Keluhkan Biaya Relokasi Capai 3 Juta
AMBON, Siwalimanews – Sejumlah pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Mardika Lantai 1 dan 2 (IPMA) keluhkan biaya relokasi yang dibebankan kepada mereka sebesar Rp 3 juta .
Mereka menilai, biaya relokasi yang dibebankan tersebut cukup memberatkan sebab dalam situasi pandemi Covid-19 dimana ,omset yang didapatkan ketika berjualan sangat kecil.
Ratna pedagang lantai II Gedung Putih, Pasar Mardika kepada Siwalima, Rabu (23/6) mengatakan, sedikit kesulitan dalam membayar biaya relokasi. Ia meminta pemerintah Kota Ambon agar bisa dicicil biaya untuk relokasi.
“Beta berharap biaya relokasi dari Pemkot Ambon bisa dicicil sebab dengan kondisi tergesa-gesa seperti ini kita pedagang bisa apa,” ucapnya dengan dialeg Anbon.
Sementara itu, Ibu Widianti mengaku baru mendengar informasi pembayaran lapal pasar Apung sebesar Rp 3 juta.
Baca Juga: DBD Meningkat, Dinkes Diminta Kerja Keras“Saya cukup kaget dengan harga Rp 3 juta, sebab informasi ini sangat terburu-buru banyak pedagang yang belum mengetahui informasi ini. Kita mau dapat uang dari mana “ucapanya kesal.
Pak Abdulah, warga gedung putih lainnya juga menyetujui biaya Relokasi sebesar Rp 3 juta.
“Ya kita ikuti saja, jika itu kemauan dari Pemkot yang penting kita bisa dipindahkan kesana untuk berjualan,” ujarnya.
Sementara itu, Rudiman Ketua Ikatan Pedagang Pasar Mardika lantai satu dan duaAambon (IPMA) mengatakan, para pedagang sudah mulai mengangkat barang-barang mereka untuk proses relokasi, namun ada banyak keluhan yang dirasakan oleh pedagang gedung putih karena dibebankan Rp 3 juta per lapak .
“Pembayaran 3 juta dan itu wajib karena dikeluarkan SK oleh Walikota Ambon, jadi mau tidak mau harus diselesaikan oleh para pedagang biaya relokasinya,” tutur Rudiman.
Ia menyebutkan, jumlah pedagang di Gedung Putih banyak tetapi yang tergabung dalam IPMA hanya 569 sementara kasih rampung hanya 270, sesuai dengan kapasitas tempat yang disediakan.
“Yang akan menempati lapak di salah satu pasar relokasi yakni di Pasar Apung hanya 270 pedagang yang telah memasukan data dibawah nauangan IPMA sekaligus menyesuaikan dengan jumlah kios yang ada,” katanya.
Dirinya meminta Pemkot untuk dapat mengakomodir pedagang yang belum mendapatkan lapak, supaya bisa ditempatkan bisa di oleh-oleh atau karena mereka punya hak.
Ia juga meminta pembayaran lapak bisa dicicil agar meringankan beban para pedagang.
“Kita coba koordinasi dengan Pemkot apakah bisa dicicil atau bagaimana, kemarin tidak ada keputusan untuk dilakukan pencicilan dan pembayaran lapak. Hari ini undi dulu tentang masalah pembayaran kita minta kebijakan juga Pemkot kalau bisa dicicil. Tetapi sepertinya bayar kontan,” paparnya.
Hari Ini Dibongkar
Pemkot Ambon berencana hari ini, Kamis (24/6) akan merelokasi PKL di Pasar Mardika ke lokasi-lokasi pasar yang sudah disiapkan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Sirjhon Slarmanat kepada wartawan, di Gedung Balai Kota, Rabu (23/6) kemarin, membenarkan informasi tersebut.
Dikatakan, pembongkaran Gedung Putih, Pasar Mardika telah dipastikan berlangsung pagi ini. karena alat berat yang nantinya digunakan sudah di lokasi pada Rabu (22/6) malam.
“Hari ini (kemarin) sudah ada pengambil nomor undian, bagi pedagang di Gedung Putih, setelah dapat undian, langsung mereka kosongkan lapak mereka,” katanya.
Ia meminta, seluruh masyarakat Kota Ambon yang akan pergi ke pasar Mardika, bisa menyesuaikan dengan kondisi pembongkaran yang sedang berlangsung. (S-51/S52)
Tinggalkan Balasan