Maxim Blokir Akun Driver Cabul
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
AMBON, Siwalimanews – Maxim Indonesia mengaku, telah melakukan pemanggilan kepada oknum driver yang diduga melakukan pelecehan terhadap salah satu mahasiswi yang merupakan penumpangnya untuk dimintai keterangannya terkait kasus tersebut.
Setelah dimintai keterangan, maka pihak Maxim telah mengambil tindakan tegas berupa memblokir akun driver tersebut sampai ada keterangan lebih lanjut.
“Pihak Maxim melalui Maxim Ambon telah menerima laporan tersebut melalui feedback pelanggan pada aplikasi. Laporan yang masuk kemudian ditindaklanjuti oleh tim customer service Maxim Ambon. Mitra pengemudi/pelaku telah dimintai keterangan,” ujarnya.
Selain itu, pihak Maxim juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswi berinisial EJ tersebut.
“Pihak Maxim memang belum dapat menghubungi penumpang/korban ini dikarenakan nomor ponsel yang terdaftar tidak dapat tersambung. Namun saat ini pihak Maxim telah memberikan permintaan maaf secara tertulis melalui pesan laporan yang dibuat pada aplikasi penumpang,” tulis Public Relations Specialist Maxim Indonesia Arkam Suprapto dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (22/3).
Baca Juga: Libur Lebaran, Pelayanan BPJS Kesehatan Tetap BerikanSementara menyangkut langkah hukum terkait peristiwa itu Akram menegaskan, prinsipnya pihak Maxim akan dengan senang hati bekerja sama dengan aparat yang berwenang dalam menindaklanjuti kasus ini dengan memberikan data atau keterangan sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
Dengan kejadian ini pasti aka nada pertanyaan yang muncul apakah peristiwa seperti ini yang pertama kali dilakukan driver tersebut, atau driver lainnya yang ada dibawah naungan Maxim, menurut Akram, pihak Maxim tidak memiliki data statistik untuk hal tersebut.
“Namun kami bekerja sama dengan penumpang dan mitra pengemudi mengenai pentingnya bertata krama baik dalam kendaraan maupun dalam panggilan untuk menjunjung tinggi nilai tata krama dan kehormatan satu sama lain,” jelas Akram.(S-25)
Tinggalkan Balasan