Pertumbuhan Ekonomi Maluku Hanya Naik 0,83 Persen
AMBON Siwalimanews – Kinerja ekonomi Maluku tercatat tumbuh sebesar 0,83 persen pada triwulan III tahun 2020, atau Lebih baik dibandingkan dengan triwulan II yang terkontraksi 2,69 persen.
Hal ini disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya pada acara pertemuan tahunan Bank Indonesia yang dipusatkan di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Kamis (3/12).
Dikatakan, sejalan dengan perbaikan ekonomi yang terjadi di Indonesia, ekonomi Maluku mulai menunjukan perbaikan, tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi yang membaik secara triwulan.
“Saya berharap kondisi ekonomi Maluku dapat tumbuh positif akhir tahun 2020, dan terus kembali pulih pada tahun 2021. Ekonomi Maluku diperkirakan dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2020,” kata Murad.
Karena itu, harus mengoptimalkan realisasi belanja APBD serta realisasi APBN terutama yang terkait dengan penanganan belanja transfer dari pusat, untuk penanganan Covid-19 antara lain, bantuan kesehatan dan bantuan sosial serta bantuan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Puluhan Burung Endemik Maluku Disita BBKSDA Jatim“Kita juga harus mampu mendorong peningkatan sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan dan pariwisata untuk mempercepat pemulihan ekonomi di daerah,” ujar Murad.
Pada lapangan usaha, kata Murad, pedagang UMKM juga menjadi tulang punggung penggerak ekonomi Maluku.
Ditambahkan, dukungan terhadap UMKM baik pendanaan restrukturisasi maupun pendampingan, harus menjadi prioritas dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM di Maluku pada tahun 2021 nanti.
Sementara itu dalam paparan Kepala Perwakilan BI Maluku, Noviarsano Manullang mengatakan, kondisi pertumbuhan ekonomi Maluku yang masih tertekan kondisi Covid-19.
Pada triwulan III 2020, ekonomi Maluku terkontraksi sebesar 2,28% (yoy). Namun ditengah tekanan tersebut ekspor Maluku masih meningkat terutama komoditas udang segar ke Tiongkok, dan ikan segar ke Amerika Serikat dan Asia.
Dari sisi inflasi, kondisi di Maluku masih rendah dan terkendali pada November 2020 sebesar 0,66% (yoy).
Di sisi lain, kondisi sistem keuangan saat ini masih stabil dan terjaga. Hal ini tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga seiring dengan kondisi masyarakat yang masih menahan diri untuk melakukan konsumsi.
“Kinerja perbankan dari sisi kredit masih cukup baik dengan risiko masih cukup rendah. Kondisi ini dapat dilihat dari jumlah kredit macet sebesar 3,06% atau masih dibawah batas atas sebesar 5%. Dari sisi sistem pembayaran terdapat net outflow sebesar Rp179,8 miliar yang masih sejalan dengan tingginya kebutuhan uang untuk pemulihan ekonomi daerah (bantuan sosial, bantuan pangan dan bantuan kesehatan),” jelasnya.
Sepanjang tahun 2020, Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah daerah terus dilakukan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menerapkan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
Selain itu, sinergi juga dilakukan dalam program kerja yang mendukung pengendalian inflasi seperti mendorong penanaman hidroponik, digital farming serta memperluas budidaya perikanan.
Dari sektor UMKM, Bank Indonesia secara rutin setiap bulan menggelar pelatihan dalam bentuk webinar dengan topik dan tema terkait menciptakan UMKM yang tangguh di masa pandemi.
“Bank Indonesia juga turut mendorong pemasaran UMKM melalui kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) virtual secara ber seri, untuk mendorong promosi produk UMKM di seluruh Indonesia. Selain kegiatan KKI juga terdapat kegiatan Indonesia sharia economy festival (ISEF) yang juga mempromosikan beragam produk UMKM khususnya yang masuk ke dalam kategori produk sharia,” jelasnya.
Kedepan kinerja ekonomi Maluku pada tahun 2021 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi tahun 2020.
Perbaikan ini, kata dia, diperkirakan ditopang oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi seiring dengan kembalinya aktivitas ekonomi dengan hadirnya vaksin.
Selain itu, komoditas ekspor juga diperkirakan akan tetap tinggi didukung oleh pulihnya permintaan pasar luar negeri.
Dalam pertemuan tahunan itu, BI memberikan penghargaan BI Award kepada stakeholder yang telah berkontribusi mendukung tugas dan fungsi Bank Indonesia.
Bank Indonesia menyampaikan, apresiasi setingi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Maluku serta pemerintah kabupaten/kota atas kerjasamanya yang telah dijalin selama ini.
“Kedepannya diharapkan, sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan semakin dipererat untuk dapat mendorong pencapaian kesejahteraan masyarakat khususnya di Provinsi Maluku,” tandasnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan