AMBON, Siwalimanews – Bukti komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berhasil meraih lima penghargaan berbagai kategori dalam ajang Indonesia Green Awards (IGA) 2024.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Chairman La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi yang berpusat di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (17/1).

Selain itu, setiap proses bisnis yang dijalankan tidak lepas dari pelestarian alam dan lingkungan.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan, penghargaan yang diraih menjadi salah satu pemicu semangat perusahaan dalam membuka awal tahun dengan baik.

“Jujur, kami sangat senang dan berterima kasih kepada La Tofi School of Social Responsibility atas penghargaan yang telah diberikan, dan tentu ini merupakan bukti bahwa Pertamina senantiasa berko­mitmen dan ikut serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat ber­kelanjutan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) melalui program TJSL yang telah dilaksanakan ini,” ujar Edi dalam rilisnya yang terima Siwalima, Senin (22/1)

Baca Juga: Gedung Penunjang Kantor Kejari Tual Mulai Beroperasi

Kata dia, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku selalu berkomitmen penuh dalam mela­kukan pemberdayaan masyarakat melalui program-program pengem­bangan kapasitas, yang mendorong akan peningkatan kemandirian ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.

“Program ini dapat berjalan lebih baik lagi, maka dari itu kami mengajak masyarakat Papua Maluku untuk turut berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan percepatan transisi energi agar keberlangsungan hidup berkelan­jutan dapat berjalan dengan baik dan selalu terjaga untuk masa depan bangsa,” tandasnya.

Adapun program-program yang berhasil dimenangkan dalam ajang IGA 2024 adalah Program Kampung Bright Gas Pengolahan Ikan Asar dari IT Jayapura, Program Aksi Perlindungan Burung Paruh Beng­kok di Pulau Seram dari IT Wayame, Program Olahan Hasil Kelautan dan Perikanan: Pemberdayaan Perem­puan di Beranda Pasifik Indonesia dari FT Biak dan Program Pelibatan Seluruh Unit Kerja untuk Penguatan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial serta Program Sekolah Lapangan Konservasi Ori Mafala dari DPPU Babullah.

Program tersebut sejalan dengan penerapan program Pemerintah untuk mencapai Tujuan Pembangu­nan Berkelanjutan (TPB) yaitu TPB nomor 7 Energi Bersih dan Ter­jangkau, TPB nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, TPB nomor 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan dan TPB nomor 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Untuk diketahui, Indonesia Green Awards merupakan ajang yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility (LSSR) yakni ajang inisiatif perbaikan lingkungan hidup yang berkon­tribusi dalam mencapai komitmen Net Zero Emmision (NZE) pada tahun 2060.

Ajang ini telah diselenggarakan sejak tahun 2010, sebagai sarana dalam mengapresiasi perusahaan, individu ataupun organisasi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Penilaian akan inovasi dalam mendukung NZE 2060 menjadi sebuah poin penting dalam ajang IGA dan menjadi motor penggerak akan Gerakan Nol Emisi dalam upaya pelestarian lingkungan untuk kehidupan anak cucu bangsa.

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui empat unit lokasi kerja yaitu Integrated Terminal Jayapura, Integrated Terminal Wayame, Fuel Terminal Biak dan DPPU Babullah berhasil meraih penghargaan IGA dalam lima kategori.

Melalui masing-masing program yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui inovasi dan kreatifitas dalam mendorong pengembangan taraf hidup ma­syarakat.

Diantaranya seperti Program Kampung Bright Gas – Pengolahan Ikan Asar yang telah berhasil menjadi pelopor pencegahan polusi dengan melakukan bentuk moder­nisasi energi dari proses pemba­karan ikan yang biasanya menggu­nakan kayu bakar, kini dialihkan menggunakan smoke house dengan bahan bakar Gas LPG (Bright Gas).

Proses ini memiliki tujuan efisiensi waktu, tenaga, serta biaya dalam proses pembuatan ikan asar. Pem­buatan ikan asap menggunakan metode modern ini, dapat memang­kas biaya produksi hingga sebesar 50-70% dikarenakan sudah tidak perlu membeli kayu bakar lagi.

Hasil pembakaran pun tidak hanya dijual berbentuk ikan utuh saja, melainkan dijual dalam bentuk sambal, panada, dan akan segera muncul produk olahan yakni abon ikan. Dan dari hasil tersebut, mampu menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar.

Pencapaian ini kian memperkuat komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku untuk memas­tikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.(S-05)