AMBON, Siwalimanews – Akibat dihantam gelombang tinggi, perahu yang ditumpangi dua warga Kabupaten Buru, Gazali Junaidi (35) dan Toni Lapandewa (23) terbelah di perairan Pulau Manipa dan Buru, Senin (28/3) sore.

Untuk tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi tersebut bertindak cepat dengan melibatkan Sar Pos Namlea dan Polairud Polda Maluku l, berhasil mengevakuasi dua warga asal pulau Buru yang mengalami kecelakaan laut itu.

Diketahui Perahu yang ditumpangi Gazali Junaidi dan Toni Lapandewa ini mengalami kebocoran hingga terbelah di tengah laut akibat dihantam gelombang.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat kepada wartawan, Selasa (29/3) mengaku, kecelakaan laut diketahui setelah Polairud Polda Maluku mendapat laporan dari keluarga korban sekitar pukul 18.15 WIT.

Setelah mendapat laporan dari Junaidi Ropilu (64), keluarga korban, aparat Polairud Polda Maluku kemudian berkoordinasi dengan Satpolair Polres Namlea dan Pos SAR Namlea.

Baca Juga: Gubernur Akui Masih Kurang Penanggulangan Bencana

“Tim SAR gabungan kemudian bertolak dari pelabuhan rakyat Namlea menuju lokasi TKP sekitar pukul 18.45 Wit,”ujar Ohoirat

Sempat melakukan pencarian, kedua korban kemudian ditemukan pada koordinat 3°16’00,S – 127°21’58,5″E. Mereka ditemukan terombang ambing dengan kondisi longboat sudah dipenuhi air akibat terbelah.

“Korban ditemukan sekitar pukul 19.18 WIT dalam keadaan terapung. perahu dalam keadaan patah gading dan sudah dipenuhi air,” sebutnya.

Setelah berhasil ditemukan, kedua korban kemudian dievakuasi dalam keadaan selamat. Perahu mereka yang rusak juga ditarik menuju Namlea. (S-10)