Pempus tak Adil, LIN & ANP Harus Diperjuangkan
AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Pusat dinilai tidak adil terhadap masyarakat Maluku, proyek strategis nasional yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat harus tersendat-sendat, bahkan terancam batal.
Proyek strategis nasional Lumbung Ikan Nasional dan Ambon New Port sangat penting bagi masyarakat Maluku, sehingga diharapkan dua proyek ini bisa terwujud.
“Beta hati menangis lia dong seng adil par katong orang Maluku. Sebagai orang Maluku sangat prihatin dengan ketidakadilan Pemerintah Pusat atas berbagai kebijakanya terhadap Maluku, bayangkan Maluku sebagai salah satu dari 8 provinsi yang mendirikan negara kesatuan Republik Indonesia, namun Maluku dibiarkan miskin, anggaran negara yang melimpah ruah, namun Maluku selalu jadi penonton,” jelas mantan Wakil Wali Kota Tual, Abdul Hamid Rahayaan dalam rilisnya kepada Siwalima, Selasa (22/3).
Kata dia, ketidakadilan sangat dirasakan oleh rakyat Maluku, karena itu dirinya berharap, 8 wakil rakyat Maluku baik tingkat DPR dan DPD untuk terus memperjuangkan dua proyek strategis nasional ini, bersama dengan Pemerintah Provinsi Maluku.
Menurutnya, 8 orang wakil rakyat asal Maluku harusnya bersikap kritis atas ketidakadilan yang terjadi. Jika tidak maka hal ini sangatlah disayangkan.
Baca Juga: Konsep Ekowisata tak Berada di Lahan Transmigrasi“Saya berharap kepada 8 orang wakil rakyat asal Maluku agar sisa masa jabatan yang ada agar dapat dimanfaatkan dengan maksimal, dapat berbicara lantang untuk kepentingan rakyat Maluku,” pintanya.
Dia mengaku prihatin sebagai rakyat Maluku, dimana Maluku terpuruk dari segala aspek terutama masalah kemiskinan, belum lagi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku belum menunjukan prestasi.
“Masih berjalan di tempat bahkan kemiskinan semakin meningkat lalu apa yang di harapkan dan dapat di banggakan dari mereka. Untuk itu kedepan harus di tata ulang Maluku dari berbagai aspek jika kita ingin keluar dari keterpurukan yang ada,” ujarnya sembari menghimbau, kepada para intelektual adan seluruh elemen rakyat Maluku agar sama-sama membangun Maluku.
“Mari kita bangun dan bangkit untuk memikirkan masa depan Maluku yang lebih baik, karena Tuhan tidak merubah nasib sesuatu kaum, terkecuali kaum itu yang dapat merubahnya. Artinya katong orang Maluku sendiri yang bisa memperbaiki dan memajukan katong pung Maluku,” ujarnya. (S-05)
Tinggalkan Balasan