AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merancang sistem kenaikan pangkat secara online.

Menurut pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji, pihaknya mendapatkan banyak keluhan guru soal kenaikan pangkat, karena itu, untuk menyelesaikan masalah tersebut, dinas pendidikan akan menerapkan sistim secara online yang lebih mempermudah dan tidak mempersulit para guru maupun pegawai dinas pendidikan untuk mengurusi kenaikan pangkat.

“Untuk online sudah menjadi target saya  dengan keluhan mengenai kenaikan pangkat, saya sudah menginstruksikan ke bagian kepegawaian dan perencanaan untuk  membuat sistem kenaikan pangkat online,”tegas Sangadji kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Ambon, Senin (9/3) usai rapat kerja dengan Komisi IV DPRD Maluku.

Terkait dengan kenaikan pangkat, Sangadji mengungkapkan, dinas akan menyiapkan loket sehingga tidak ada pertemuan antara karyawan atau pegawai yang akan mengurusi naik pangkat dengan tim penilai.

“Tidak lagi pertemuan antara yang mau naik pangkat  dengan yang penilai. Tidak ada lagi, tidak ada face to face, mereka hanya masukan dalam loket disitu akan di data  apa yang kurang itu saja, tidak ada pertemuan antara yang mau naik pangkat  dengan yang penilai,” tegasnya.

Baca Juga: Kapolda Kunjungi Anggota Brimob Korban Pembacokan

Ia mengakui, sistim kenaikan pangkat secara online diterapkan untuk mempermudah pengurusan naik pangkat dan tidak mempersulit dengan sistim birokrasi yang ada.

“Sistem ini buat supaya jangan terlalu ribet. Karena selama ini  ada banyak isu macam-macam. Saya mencoba untuk sekarang semua kantor, semua dinas mau dibuat zona integritas  jadi kita berusahalah untuk meminimalisir,” katanya.

Sementara terkait dengan proses kenaikan pangkat, untuk guru atau pegawai dinas pendidikan bisa dilakukan pada kantor cabang masing-masing kabupaten/kota.

“Mereka tidak perlu datang lagi ke Ambon, mereka akan ketemu kacab saja semua akan dilakukan secara online. Sama dengan kita di universitas, semua kita masukan online namun data rillnya harus dibawah. Oleh sebab itu yang datang bawah bukan mereka tapi kacab mereka agar semua terkumpul,” katanya. (Mg-4)